
Jakarta, CNN Indonesia –
Ketua PDIP DPP Ahmed Basara sekarang telah mengakui bahwa ada orang yang ingin merusak hubungan yang baik antara Presiden Prabovo Subanto dan Jenderal Megawat Sycarnoputer.
Dikatakan bahwa Basara menanggapi instruksi Megawat, yang meminta kepala setempat dari partai untuk menunda retret dari Magelan, Java, dari 21-28 Februari 2025. Namun, Basala tidak menunjukkan siapa yang dimaksudkan.
“Saya mengerti dan merasa bahwa ada pesta yang tidak ingin Ny. Megavat dan Park Prabovo bekerja,” kata Basara pada konferensi pers di malam hari di kantor DPP PDIP WIB, Selasa (25/2).
Namun, Basara memastikan bahwa hubungan antara keduanya baik -baik saja. Seseorang yang juga pembicara DPP PDIP memastikan bahwa Prabovo tahu tentang sikap PDIP baru -baru ini, terutama ketika harus mundur.
Basara berharap Presiden Prabobo akan memahami hal ini dan mempertahankan hubungan yang baik dengan Megawat.
“Tapi Tuhan senang, dan karena Park Prabovo sudah tahu situasi ini, saya berharap dia dapat mengambil langkah -langkah untuk mempertahankan hubungan yang baik dengan sahabatnya, Megawat Socarnoputra.
Menurut Basara, hubungan baik Prabovo juga dihubungi oleh Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Musan, yang dipasok bersamanya. Selain itu, Megawat mengatakan bahwa Basara tidak pernah melarang para eksekutif mengambil kembali. Dalam instruksinya, Megawat hanya memintanya untuk menunda itu.
“Pak Muzani dengan tegas mengatakan bahwa meskipun beberapa pemimpin regional perjuangan Demokrat Indonesia yang tidak mundur, Muzani dengan tegas mengatakan bahwa Megavat Sokarnoputri dan Presiden Prabovo memiliki hubungan yang baik,” katanya. (Thr/wiw)