
Iaarta, CNN Indonesia –
Jumlah korban tewas dalam agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, tembus cahaya untuk lebih dari 50.000 orang.
Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Minggu (23/3) melaporkan bahwa setidaknya 50.021 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023. Sementara itu, 113.274 orang terluka.
Kementerian Kesehatan Gaza memperkirakan bahwa korban tewas akan terus tumbuh ketika Israel terus memulai serangan di berbagai daerah di Gaza, di tengah gencatan senjata.
Israel saat ini menyerang bangunan bedah di Kompleks Medis Nasser di Khan Younis untuk menyebabkan kebakaran besar, lapor Al Jazeera.
Badan militer dan intelijen Israel Shin bertaruh dalam sebuah pernyataan mengkonfirmasi serangan terhadap kompleks medis. Mereka mengkonfirmasi serangan terhadap Hamas “anggota kunci.”
Israel telah kembali meluncurkan agresinya di Gaza sejak Selasa (3/18) minggu lalu karena menolak untuk melanjutkan fase kedua senjata senjata.
Berdasarkan perjanjian tersebut, pada fase kedua, Israel harus sepenuhnya ditarik dari wilayah Gaza dan Hamas untuk melepaskan semua sandera yang tersisa.
Penolakan Israel untuk melanjutkan sampai fase kedua juga membuat Hamas berspekulasi bahwa negara Zionis hanya ingin warganya kembali, tetapi mereka masih ingin terus berjuang melawan Gaza.
Karena Hamas menolak permintaan langsung untuk fase pertama ekstensi, Israel memutuskan untuk menutupi seluruh batas sehingga dukungan kemanusiaan tidak dapat masuk.
Segera setelah itu, Israel memulai agresinya di Jalur Gaza. (BLQ)