
Jakarta, CNN Indonesia –
Kepala Kepolisian Nasional Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Koordinasi untuk Pengembangan dan Kebudayaan Manusia (PMK) Pratikno, dan Komandan Umum TNI Act A Subyrum melakukan patroli udara untuk mengikuti aliran kembalinya Lebaran di Pelabuhan Meraku pada hari Rabu (3/26).
Dalam video yang diterima, patroli udara diterapkan membawa TNI helikopter atas Puma. Menteri Kesehatan Buni Gunadi Sadikin dan Menteri PPPA ARIFATUL CHOIRIL FAUZI juga selama kegiatan ini.
Melalui pernyataan tertulis, dinyatakan bahwa patroli udara diterapkan sebagai upaya pemerintah untuk memastikan bahwa aliran pulang dan kembalinya Idul Fitri bekerja dengan aman, nyaman, lancar dan lancar.
Setelah Patroli Udara, kelompok itu segera memeriksa kesiapan pulang ke rumah Mole Mérak -Executive, Banten dan mengorganisir pertemuan koordinasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry dan Karoops Banten Regional Police dan Karoops Lampung Regional Police.
Kepadatan di pelabuhan merak dihapus
Kali ini, Sigit mengatakan kepadatan aliran kendaraan di pelabuhan Meraku telah berhasil didistribusikan karena kebijakan diskon tarif kapal dan pekerjaan dari mana saja (WFA).
Menurutnya, kebijakan dan tiket WFA mengubah gerakan gerakan untuk kembali ke rumah. Dia mengatakan ada peningkatan jumlah penumpang yang melebihi H-10 ke H-8 EID.
“Dilaporkan di D-10 ke H-8 ada peningkatan dibandingkan dengan Lebaran 2024. Tentu saja itu adalah bagian dan upaya kami untuk mengungkapkan puncak pulang,” kata Sigit.
“Masih ada waktu di H-5 ke H-3 di bagian atas pulang, dan masih ada sekitar 170.000 kendaraan yang akan dilintasi. Oleh karena itu kami tentu saja akan menjadi masalah dari semua ini dan bagian atas rumah dapat dikurangi,” tambahnya.
Dia mengimbau masyarakat untuk mempertimbangkan kinerja rumah di siang hari. Karena dia mengatakan bahwa pergerakan kendaraan di siang hari adalah banyak keheningan daripada malam sebelum pagi.
“Jika kepadatan ini hancur dan pada siang hari kami berharap bagian atas rumah kembali dapat dikelola,” katanya.
Selain itu, Sigit juga meminta agar semua karyawan diperingatkan untuk meramalkan kepadatan di pelabuhan dengan zona penyangga di jalan tol dan dermaga. Termasuk tata letak kendaraan di Gerbang Silegon Timur, jadi tidak ada kepadatan.
Dengan semua kebijakan Sigit, Sigit juga berharap bahwa implementasi pengembalian rumah pada tahun 2025 dapat bekerja dengan baik.
“Kami menyebut ini diumumkan dalam istirahat sebelumnya dan gerbang sebelum memasuki cile timur untuk bersosialisasi komunitas,” katanya. (TFQ/YND/TSA)