
Jakarta, CNN Indonesia –
Polisi Regional Cianjur menerima ancaman dari kelompok itu atas nama ‘Empire Sunda Nusantara’ sehubungan dengan protes penangkapan empat anggota kelompok karena kebohongan STNK.
Polisi Cyanjur Polisi Kianjur kami mengungkapkan isi surat yang mereka ancam beristirahat di Indonesia dan meninju Jakarta jika para pejabat yang ditangkap oleh polisi Cyanjur tidak segera dibebaskan.
Dewan Tertinggi dengan Sunda Nusantara memberikan surat asli dan salinan digital yang dikirim ke nomor WhatApps, konten tersebut disertai dengan penangkapan keempat anggota mereka yang berbohong kepada STNK.
“Mereka bertanya kepada Hasanudin yang merupakan pejabat kekaisaran dan tiga acara lainnya dirilis, jika bukan federasi internasional akan mendistribusikan Indonesia dan Bomba Jakarta, jadi kami dapat mengeksplorasi dan melanjutkan surat yang dikirimnya,” kata Tony sebagai Antara mengatakan pada hari Sabtu (3/15).
Toni mengatakan bahwa surat yang diterima dari partainya dikirim oleh perwakilan oleh organisasi yang merupakan salah satu peristiwa pengampunan STNK menjadi jenderal baru Empire Sunda Nusantara atau Kepulauan Sunda.
“Surat itu ditandatangani oleh Sekretaris Kepulauan Jenderal Sunda yang ditekan oleh berbagai pemimpin negara di dunia yang berisi protes dan keberatan terhadap penangkapan para pejabatnya,” katanya.
Tony menjelaskan bahwa hasil dari empat pemeriksaan tersangka mengeluarkan ribuan kendaraan palsu. STNK palsu ditaburkan di Kekaisaran Nusantara di mobil sewaan, disewa dan dicuri.
Dari pemeriksaan sementara, Toni mengatakan bahwa ribuan kendaraan palsu yang dibuat oleh serikat pekerja telah beroperasi sejak lima tahun terakhir.
Dari empat tersangka yang aman, setiap pelaku memiliki tugasnya sendiri. Otak pengampunan, Hasanudin dan Irvan, membuat pendaftaran kendaraan palsu. Oyan kemudian menjual kendaraan, dan Emma Love sebagai konsumen.
“Saat ini keempat tersangka masih melewati ulasan di kantor polisi Cyanjur, termasuk bahwa kami akan mencari informasi tentang lokasi Sunda Nusantara,” katanya.
Sementara itu.
“Surat itu dibuat tanpa sepengetahuan saya, biarkan dia mengancam untuk mendistribusikan Indonesia, meskipun saya tidak berbicara dengan orang yang tertarik,” katanya.
Sementara itu tentang STNK palsu yang mendorong tiga pencapaian lainnya, katanya, sebuah dokumen berharga yang dikeluarkan oleh organisasinya, Kepulauan Sunda.
Polisi Regional Cianjur kemudian menguasai kasus menghitung dokumen lain yang dikatakan telah dilakukan oleh Capsagan. Selain STNK, kelompok ini juga menemukan bahwa kelompok tersebut juga menyerahkan sertifikat tanah, sertifikat nikah, KTP dan SIM.
Pada hari Sabtu, Tone mengatakan pengembangan didasarkan pada hasil pemeriksaan empat peristiwa, salah satunya adalah jenderal baru kepulauan, yang diperkuat oleh temuan bukti untuk menyerap berbagai dokumen.
“Mereka melakukan sertifikat tanah, KTP, buku pernikahan, KTP dan Sims, setelah pengembangan STNK palsu yang ditemukan bersama dengan pencetakannya bersama dengan fenomena Irvan dengan keahlian dalam menyembah berbagai dokumen,” katanya.
Dokumen yang dikeluarkan oleh grup hampir sempurna sebagai dokumen negara setempat, sehingga sulit untuk diidentifikasi. Oleh karena itu, ia melanjutkan, yang dicurigai ditipu atau diperintahkan untuk dokumen -dokumen yang terjadi pada para pejabat yang menipu.
Tetapi ketika Anda meninjau setiap dokumen yang dikeluarkan oleh pelaku selalu mengubah tulisan kecil di setiap dokumen penting dengan nama Kekaisaran Kepulauan Nusantara. Bahkan, ia melanjutkan, polisi nasional, kementerian atau Republik Indonesia harus menulisnya.
Agar masyarakat menjadi pengamat karena dokumen apa pun yang dikeluarkan oleh grup tampaknya sah atau dikeluarkan secara resmi, tetapi apa yang diketahui memiliki logo atau nama kepulauan kelompok.
“Kami akan terus berkembang sehubungan dengan kasus Forged STNK dan dokumen serikat pekerja Nusantara lainnya, kami berharap bahwa masyarakat lebih penuh perhatian untuk memastikan bahwa setiap dokumen yang diperoleh ketika mengembangkan dan menjual transaksi,” tony menyimpulkan.
Sebelumnya, Polisi Regional Cianjur menangkap sebidang produsen pendaftaran kendaraan palsu yang terdiri dari empat pria. Dari tangan insiden, pejabat memberikan 9 pendaftaran kendaraan palsu dan sejumlah empat kendaraan seolah -olah hasil transfer.
(RZR/teman)