
Yakarta, CNN Indonesia –
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan penduduk Palestina di Gaza untuk menghadapi invasi tentara Xiaonis.
Pada hari Selasa (4/14), Macron menyiarkan aplikasi saat berbicara dengan Netanyahu di telepon.
Macron yang disebutkan oleh AFP mengatakan, “Warga Gaza harus mengakhiri tes yang dialami.”
Dia juga menekankan bahwa satu -satunya cara untuk meringankan bendungan Israel adalah api yang tinggi.
Selain itu, Macron meminta untuk memasuki Jalur Ghaza untuk bantuan kemanusiaan.
Selain itu, Macron mengatakan kepada Netahahu bahwa meluncurkan Hamas OLIS dan Dimilatorization adalah prioritas Prancis.
Dia berkata, “[Saya berharap] kebakaran tinggi, pelepasan ikatan, bantuan kemanusiaan dan langkah -langkah politik kedua negara telah dibuka kembali,” katanya.
Macron telah mendukung Palestina sebelum aplikasi tiba.
Berpartisipasi dalam konferensi yang diadakan di PBB (PBB) pada 224 Juni, ia menyarankan agar Prancis mengakui Palestina sebagai negara mandiri.
Macron juga berharap bahwa negara -negara lain dapat mengikuti langkah -langkah Prancis dan memberi nasihat kepada negara -negara yang tidak mengakui Israel untuk mengambil solusi yang sama.
Sejak Oktober 2023, Israel telah memulai agresi di Palestina. Setiap hari mereka menyimpan Gaza Bar.
Sebagai hasil dari pemboman di Angkatan Darat Israel, lebih dari 000 penduduk tewas di Palestina, lebih dari 000 penduduk tewas, miliaran penduduk dipaksa untuk menjadi pengungsi dan menghancurkan jutaan rumah.
Pada November dan Januari 225, Israel dan Hamas setuju dengan api besar. Namun, Tentara Xnist sering melanggar perjanjian dengan melanjutkan serangan terhadap Gaza. (Yesus/BAC)