
Jakacarta ، أنه -إن إندونيump – –
Sebanyak 300 tahanan di Pusat Penahanan Salemba dipindahkan ke sejumlah lembaga korup di Jawa Barat dan Banton sebagai akibat dari obat -obatan dan serangan seluler (ponsel).
“Transfer ini adalah bagian dari langkah strategis dalam meningkatkan kualitas layanan,” kata Wahiu Utomo, kepala Pusat Salih Utomo, di Jacquakarta, pada hari Rabu (3/26).
Menurutnya, transfer 300 tahanan adalah bentuk pusat penahanan Salemba untuk melawan obat -obatan dan ponsel (HP) di lembaga tersebut.
Selain itu, transportasi juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perumahan di Pusat Penahanan Salemba dan meningkatkan efektivitas pelatihan bagi penduduk yang ditargetkan.
Dia melanjutkan ke langkah ini sebagai bagian dari strategi pemerintah untuk mengatasi kapasitas mentah (di atas) rumah pembibitan dan penjara untuk menciptakan lingkungan koreksi yang lebih nyaman.
Dia mengatakan, “Pemindahan 300 tahanan yang didistribusikan di beberapa daerah Jawa Barat dan Bantan sedang menerapkan program mempercepat Menteri Imigrasi dan Konstruksi untuk mengatasi kapasitas di penjara/ pusat penahanan.”
وقال wahu إن النقل مره بعملية λخطيط دقيقة وλنسيق مع جوانب مخepatan ذات صلة.
Dia mengatakan, pada November 2024 hingga Maret 2025, Pusat Penahanan Salemba memindahkan sekitar 1500 orang dari penjara yang berbeda di Jawa Barat dan Tanganang.
Kegiatan ini adalah langkah nyata untuk mengatasi masalah kapasitas berlebihan dan meningkatkan kualitas keselamatan di Pusat Penahanan Salemba.
Penduduk yang telah diangkut di banyak penjara akan berlindung sesuai dengan kebutuhan klasifikasi dan pengembangan mereka.
Proses transportasi dilakukan dengan anggota kepolisian nasional dan TNS yang menyertainya untuk memastikan keamanan dan kelembutan selama perjalanan.
“Melalui transfer ini, kami berharap kapasitas Pusat Penahanan Salemba akan lebih terkontrol, sehingga layanan penduduk bisa lebih sempurna,” katanya. (Antara/ISN)