
Jakarta, CNN Indonesia –
Badan Makanan Nasional (Bapanas) ARIF Procetio Adi, yang telah meninggalkan anggaran hingga 60 persen, hanya menyisakan Rp191 miliar.
“60 persen, jadi sekitar RP191 miliar,” kata Arif kepada Kompleks Parlemen, Jakarta Tengah, Selasa (4/2).
Dia menekankan bahwa meskipun pemangkasan besar, kebijakan yang sangat baik ini telah menjadi keputusan pemerintah dan perlu untuk menyediakan dana di sektor prioritas lebih lanjut.
“Tidak apa -apa, semua menteri/organisasi memiliki kemampuan. Perusahaan makanan tentu memahami keadaan, jadi ada preferensi yang baik di tempat lain. Jadi preferensi di perusahaan makanan kita, termasuk perjalanan resmi,” jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa pemangkasan anggaran ini akan memiliki dampak yang lebih besar pada biaya perjalanan, pertemuan, dan penggunaan yang resmi.
Namun, program -program penting telah diatur seperti distribusi makanan dan pasar murah untuk mempertahankan harga pangan di masyarakat.
“Rapat, konferensi, dan pertemuan setelah perjalanan resmi. Hanya yang kita lihat adalah memfasilitasi distribusi makanan, semacam pasar murah, yang sangat penting karena sangat penting,” katanya.
ARIF telah mengkonfirmasi bahwa pemotongan anggaran di Bapanas tidak akan mempengaruhi Perjanjian Kerja (PPPK) di Bapanas tentang gaji dan pegawai pemerintah dan pegawai pemerintah.
.
ARIF menekankan bahwa Bapanas lebih fokus pada kapasitas operasi dan fasilitas non -trim, sehubungan dengan kemampuan untuk berlaku untuk banyak menteri, seperti menyelesaikan layanan pickup ASN atau mengurangi pendingin udara dan mengurangi pendingin udara.
“Kapasitas perusahaan makanan adalah perjalanan resmi, konsumsi. Jadi jika tidak ada konsumsi, ya tidak apa -apa. Kami akan berhenti di luar negeri, tidak, kami akan berhenti di luar negeri,” jelasnya.
Dia menekankan bahwa kapasitas manajemen tidak mengganggu produktivitas karyawan.
“Keunggulan tidak berarti bahwa AC dimatikan.
(Dell/agt)