
Bandung, CNN Indonesia –
Gubernur Java Mulyadi Barat akan menyediakan pendidikan pertahanan negara untuk Asn West Java, bekerja sama dengan TNI-Polri. Perlindungan negara untuk ASN akan berlangsung pada Juni 2025.
“Saya bertanya kepada Sekretaris Regional (Suryatman Jerman) pada bulan Juni Asn, yang memiliki pendidikan pertahanan negara yang terbentuk di pasukan dengan polisi,” kata Mulyady, dalam pembebasannya pada hari Kamis (27/03).
Pembentukan pertahanan negara untuk ASN, kata Dedi, diperlukan untuk pembentukan integritas.
Selain itu, Dedi juga meminta staf regional (BKD) untuk menyatakan ASN dengan indikator terbaik dan terburuk setiap bulan. Menurutnya, ini diperlukan sebagai bentuk motivasi bagi ASN untuk terus mempertahankan hasil terbaik mereka.
Selain itu, evaluasi efektivitas juga penting sebagai cara perbandingan antara manfaat yang diperoleh dan kinerja yang ditunjukkan oleh ASN.
“Kemudian, setiap bulan, kepala BKD mengumumkan ASN yang paling rajin dan produktif, dan asn – ceri (malas) atau bekerja kurang optimal,” kata Dedi.
“Iklan harus diumumkan di setiap OPD,” katanya.
Sebelumnya, Angkatan Darat Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menandatangani perjanjian tentang kerja sama pembangunan di berbagai bidang, melalui pengelolaan limbah dan pelestarian lingkungan dalam elektrifikasi.
Naskah perjanjian kerja sama ditandatangani oleh Gubernur Java Western Dady Mulyadi dan Kepala Kabinet Tentara Maruli Simandjuntak di Markas Besar Angkatan Darat di Jakarta Jumat lalu (14/03).
Salah satu klausul perjanjian kerja sama adalah masalah pengajaran pertahanan nasional. Pada waktu itu, pemerintah provinsi Jawa Barat dan tentara bertujuan untuk meningkatkan hati nurani dan semangat nasionalisme. (RSC/anak)