
Jakarta, putra Indonesia –
Api terjadi pada hari Sabtu (4/4) di gedung presiden Sierra Leone, Afrika Barat.
Seorang pejabat senior petugas pemadam kebakaran mengatakan kepada AFP bahwa petugas pemadam kebakaran dapat mengendalikan kebakaran setelah lima jam perang.
Menurut karyawan itu, api tidak mati. Namun, sejumlah dokumen dan furnitur di dalam gedung dinyalakan.
Menurut Kementerian Intelijen, Sierra Leone dibuat di lantai tiga dan empat rumah umum. Sementara itu, Kabinet Presiden terletak di lantai dua dan tidak terkena api.
Penyebab api tidak diketahui. Api terjadi sekitar jam 4 sore waktu setempat.
Presiden Sierra Leon Julius Mada Bio tidak ada di kantor pada saat kejadian. Dia orang Turki menghadiri pertemuan itu.
Sejumlah film yang beredar di media sosial menunjukkan api di jendela di lantai atas dengan putih.
“Kami meningkatkan asap dan api dari jendela dan lantai atas gedung sore ini,” kata Mohammad Camara kepada AFP.
Polisi saat ini menutup jalan -jalan di sekitar gedung. Pasukan keamanan dan tentara militer juga berada.
Bangunan presiden Sierra Leone adalah tempat tinggal resmi dan layanan Presiden Sierra Leone.
Gedung Negara, yang awalnya dikenal sebagai Fort Toronton, dibangun pada tahun 1895 di ibukota Sierra Leone, Friton.
Selama periode kolonial, tempat ini adalah tempat tinggal Gubernur Sierra Leone, yang menjadi kediaman resmi Perdana Menteri Sierra Leone dari 1961-1971 (BLQ/BAC).