
Jakacarta, kamu -n -n indonesia –
Presiden Dewan Ekonomi Nasional (Hari) Luhut Pandanitan mengklaim bahwa anak -anak antusias tentang program diet nutrisi gratis (MBG), yang mulai dilaksanakan oleh administrasi Presiden Prabovo Subajanto di banyak daerah.
“Ini adalah hidangan bergizi, saya melihat anak -anak seperti mereka yang suka memakannya. Mereka mengatakan ya, mereka tidak pernah bisa makan (ya) mereka hanya membawa suplemen, membeli dan tidak jelas. Tetapi mereka benar -benar menyukai makanan bergizi,” kata Luhut pada konferensi pers pada hari itu, Jakacar Tengah.
Menurutnya, selain memberikan anak -anak manfaat kesehatan, program yang diprakarsai oleh presiden Prabovo Subjanto juga menyebabkan pergantian ekonomi di daerah pedesaan.
Dengan permintaan akan makanan nutrisi, penduduk desa mulai berpartisipasi dalam bisnis seperti menanam sayuran atau produksi makanan lokal.
“Saya menjelaskan sebelumnya bahwa uang yang berputar di desa menjadi banyak. Ada bisnis. Orang -orang melakukan sayuran, melakukannya. Hanya seminggu,” katanya.
Dia juga menekankan pentingnya koreksi pembayaran untuk karyawan dalam mendukung pengembangan berkelanjutan program MBG. Menurutnya, kenaikan gaji, yang terlalu tinggi, dapat membahayakan entitas bisnis, tetapi di sisi lain upah yang terlalu rendah dapat mempengaruhi studio karyawan.
Luhut menekankan perlunya mempertahankan keseimbangan upah, sambil meningkatkan efisiensi karyawan.
“Tapi kami juga memiliki masalah dengan ini., Yaitu produktivitas, bukan karyawan kami yang hilang. Ini berarti ada masalah dengan sumber daya manusia. Dan kami harus memperbaikinya,” jelas Luhut.
Selain itu, ini menekankan peran digitalisasi dalam mengumpulkan data untuk mendukung politisi yang lebih efisien. Menurutnya, data yang akurat akan membantu pemerintah memahami masalah dasar dan mengumpulkan solusi yang akurat untuk tujuan, baik di bidang pajak dan kesejahteraan masyarakat.
Free Nutritional Meal (MBG), yang menjadi program terkemuka pemerintah Subajanto Prabovo, hanya berlangsung tiga hari, tetapi menggunakan pusat perhatian publik yang tajam.
Pengguna program ini telah menemukan berbagai keluhan. Mulai dari setiap susu, rasa makanan tanpa cacat, sehingga siswa tidak ingin mewarnai implementasi MBG pertama.
Banyak siswa juga tidak suka sayuran, jadi mereka tidak diterbitkan. Jadi di masa depan menu mungkin berbeda sehingga mereka mungkin tertarik untuk makan. Lalu ada keluhan mengenai waktu pengiriman makanan, yang tegang dalam kegiatan sekolah dan bahkan mempersingkat waktu belajar.
(Bagian/AGT)