Jakarta, CNN Indonesia –
Bareskrim Polri mengungkapkan bahwa paket teror yang diterima oleh kantor berita tempo dikirim melalui taksi sepeda motor online (OJOL).
Direktur Jenderal Kisah Pidana Polisi Polisi Brigadir Jenderal Djuphandhani Rahardjo Puro mengakui bahwa partainya juga tahu bahwa angka Ojol yang bertanggung jawab untuk mengirim paket.
Dia mengatakan bahwa para peneliti juga telah meninjau Ojol yang menerima perintah untuk mengirim paket babi dan otot ke kecepatan.
“Kami mendapat yang mengirim Gojek yang mengirim dan kami telah memeriksa sepeda motor,” katanya kepada wartawan pada hari Kamis (10/4).
Djuphandhani menambahkan bahwa dari hasil survei juga diketahui bahwa pengiriman paket teror dilakukan atau tidak dikirim oleh pengirim yang sama.
“Ternyata ini semacam dimatikan. Karena Gojek mendapat pengiriman dari Grab,” katanya.
Dia juga mengakui bahwa penyelidikan kasus teroris terhambat karena periode untuk liburan atau Lebaran pada tahun 2025. Namun dia memastikan bahwa penyelidikan berlanjut dan bahwa sudah ada delapan saksi yang diselidiki oleh penyelidik.
“Akhirnya, setelah beberapa hari, kami hanya bisa menyelidiki saksi yang ada, baik yang dalam tempo dan sebagainya,” pungkasnya.
Sebelumnya, editor tempo mengalami dua dokumen teroris yang terjadi selama seminggu terakhir. Teror pertama terjadi pada hari Rabu (3/19), melalui pengiriman paket yang berisi kepala babi tanpa telinga yang diarahkan pada reporter politik Francisca Christy Rosana.
Langkah teroris kemudian dilaporkan oleh Tempo CheckFriek, Setri Yasra ke Polisi Investigasi Kriminal, pada hari Jumat (3/21). Alih -alih berhenti, teror sebenarnya mengalami langkah pada hari berikutnya melalui paket yang berisi enam kecelakaan mouse lengkap dengan kepala yang dipenggal.
Perbedaannya adalah bahwa dalam dokumen teroris terakhir tidak ada angka khusus yang dimaksudkan sebagai penerima paket. Tempo menyatakan dari hasil survei bahwa diketahui bahwa kotak yang berisi otot dilemparkan oleh orang yang tidak dikenal di luar pagar sekitar 02.11 WIB.
Kepala Polisi Nasional Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengklaim telah memberikan penghargaan kepada Komisaris Polisi Pidana Komjen Wahyu Widada untuk menyelidiki tindakan teroris yang terjadi di kantor Tempo. Sigit mengatakan bahwa Kepolisian Nasional akan memberikan layanan terbaik untuk menjaga keamanan masyarakat dan memastikan bahwa mereka akan menindaklanjuti kasus ini. (Tim/TFQ/RDS)