
Jakarta, CNN Indonesia –
Cina dan Jepang telah mengadakan pembicaraan teknis untuk melarang makanan laut atau makanan laut setelah pelepasan air radioaktif dari fasilitas nuklir di Laut Jepang.
Dilaporkan oleh kantor berita Kyodo pada hari Sabtu (12/4), pertemuan teknis merupakan bagian dari perjanjian yang diambil setelah impor makanan laut Jepang sebagai akibat dari liberalisasi air radio aktif dari unit nuklir Fukushima pada tahun 2023.
Fasilitas nuklir itu sendiri tidak lagi berfungsi.
Pertemuan di Internet menyewa Administrasi Umum Tiongkok dan Kementerian Pertanian, Hutan dan Penangkapan Ikan Jepang. Itu adalah pertemuan kehadiran setelah diskusi serupa di Beijing di Cina pada bulan Maret.
Kedua negara tetangga sepakat pada bulan September 2024 bahwa impor makanan laut Cina dari Jepang terus berlanjut. Namun, ini tergantung pada partisipasi China dalam memantau kegiatan dalam organisasi PBB, Organisasi Energi Internasional (IAEA).
China mengumpulkan sampel maritim di dekat pabrik Fukushima sebagai bagian dari kerangka IAEA pada bulan Oktober dan Februari dan tidak menemukan konsentrasi zat radioaktif abnormal di dalamnya.
Mengenai debat yang sedang berlangsung, Administrasi Bea Cukai Tiongkok mengatakan pembicaraan teknis tidak berarti bahwa Beijing mengulangi impor produk makanan laut Jepang. (anak)