
Jakarta, CNN Indonesia –
Sekelompok pengusaha, yang merupakan anggota Kamar Dagang Indonesia (Kadin), meminta Vlado Prabowa Subianto untuk segera berbicara dengan Presiden AS (AS), Donald Trump untuk mendapatkan lebih banyak tarif perdagangan.
Wakil Presiden Perdagangan dan Luar Negeri, Indonesia, Pahal Mansury, mengakui bahwa ia tidak dapat memahami tingkat baru yang telah dipaksa Trump untuk mencapai Indonesia mencapai 64 persen. Faktanya, penghargaan tersebut menganggap bahwa jumlahnya mungkin lebih rendah.
“Kami berharap bahwa kami akan segera menjadi sangat rendah berdasarkan tinjauan yang dilakukan oleh Dewan Ekonomi Nasional (DEN), tarif Indonesia,” CNBC Indonesia mengutip Kamis (3/4) CNBC.
Pahala mengatakan pengusaha Indonesia sekarang mulai bingung tentang kebijakan Trump. Faktanya, Indonesia tidak memiliki saldo perdagangan yang besar dibandingkan dengan negara lain.
Data dari Kementerian Perdagangan (Kementerian Perdagangan) menunjukkan bahwa Indonesia mencatat surplus perdagangan $ 14,34 miliar pada Januari 2024.
Namun, menurut Badan Statistik AS, nilai berlebih lebih tinggi dan mencapai $ 17,9 miliar. Dalam lima tahun terakhir, defisit perdagangan AS dengan Indonesia telah melonjak menjadi 67 persen, dari $ 8,58 miliar pada 2019 menjadi $ 14,34 miliar pada tahun 2024.
Kadin, Pahala sejati, siap memberikan dukungan lengkap untuk menyajikan masalah ini kepada Komite Negosiasi AS.
“Sebagai mitra pemerintah yang mewakili pengusaha Indonesia, Kadin akan sepenuhnya mendukung pemerintah Indonesia bahwa ia akan memindahkan pemerintah AS ke atas, dan pada saat yang sama melihat kemungkinan untuk meningkatkan keseimbangan perdagangan dengan AS di masa depan,” katanya.
Alasannya adalah bahwa peningkatan tarif ini memiliki efek mendalam pada eksportir Indonesia, terutama di sektor tekstil, rajutan dan alas kaki yang mengandalkan pasar AS. Minyak kelapa sawit, udang, ikan dan peralatan listrik juga tersedia.
Pemerintah AS di dalam Trump telah menerapkan kebijakan tarif tinggi untuk berbagai negara, yang dianggap berbahaya bagi perdagangan di AS.
Selain Indonesia, negara -negara lain, seperti India, Vietnam dan Uni Eropa, juga menghadapi kebijakan serupa. AS menentukan tarif dasar 10 persen untuk setiap impor dengan tingkat tambahan untuk beberapa negara yang dianggap sebagai praktik perdagangan yang tidak adil.
Baca seluruh berita di sini.
(Thr/put)