
Jakarta, CNN Indonesia –
Mantan Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob ditunjuk mencurigakan dalam kasus korupsi dalam pengadaan pemerintah dengan nilai RM700 juta (22,58 miliar) dalam masa jabatan 14 bulan.
Pada konferensi pers pada hari Senin (3/3), Azam mengumumkan, kepala Komite Korupsi Malaysia (MACC, bahwa partainya akan memanggil Ismail untuk diperiksa pada hari Rabu (5/3).
Kebijakan datang setelah uang tunai yang baru -baru ini disita ke nilai RM17 juta (RP627 miliar) dalam mata uang lokal dan asing dan batang emas 16 kg senilai RM7 juta (25 miliar rp) dari area perumahan.
“Pada 10 Februari, Ismail dalam seri Datauk menyatakan propertinya. Dia mengeluarkan pernyataannya pada 19 Februari.
“Dia diselidiki seperti yang diduga di bawah paragraf 1 36 dari MACC.
Ismail Sabri bekerja sebagai Perdana Menteri ke -9 Malaysia dari Agustus 2021 hingga November 2022.
MACC menangkap empat mantan mantan AIDS 65 -tahun pada 21 Februari dan menyerang empat tempat dalam studinya.
Pihak berwenang menemukan uang tunai dan batang emas tersembunyi di tiga ruang pengaman di salah satu pencarian. Selain itu, ada banyak permata di luar sana, yang masih berlaku dalam penilaian.
Di antara mata uang asing, yang disita dari satu tempat, Jen, Pound Sterling, Euro, Dirhams, Singapura, Amerika Serikat dan Australia.
“Dari total RM170 juta, hanya 14 juta dalam bentuk RMGITS,” kata Tan Sri Azam, seperti dikutip dalam The Straits Times.
Dia menambahkan bahwa salah satu dari empat tersangka dikenal menyewa rumah.
Selain itu, 13 rekening bank, yang dimiliki oleh kecurigaan total dana RM2 juta, juga telah dibekukan. Azam, bagaimanapun, mengatakan bahwa rekening bank Ismail Sabri dan akun Yayasan Keluarga Malaysia masih aktif. Saat melayani sebagai perdana menteri, Ismail Sabri adalah program nasional yang disebut keluarga Malaysia.
MACC berencana untuk menelepon tujuh hingga delapan saksi lainnya dalam beberapa minggu mendatang, tetapi sekitar 10 saksi ditanyai.
Tan Sri Azam mengklaim bahwa penyelidikan telah diadakan sejak awal 2024. MACC telah meminta Ismail Sabri untuk menyatakan asetnya sejak November lalu.
Dia juga menyangkal bahwa faktor politik sedang dalam penelitian dengan menunjukkan bahwa MACC tidak akan menerima instruksi dari partai untuk menyelidiki Ismail Sabri.
“Apakah Anda pikir ini adalah studi politik? Saya pikir kami tidak bekerja secara profesional dan tidak memihak tanpa melihat posisi orang lain. Tidak ada arahan dari siapa pun. Kami berperilaku untuk menyelidiki dan mendapat informasi,” katanya.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Ismail Sabri dipercepat di rumah sakit pada 22 Februari setelah pingsan hipertensi. Namun, dilaporkan bahwa kondisinya stabil. (RDS)