
Jakarta CNN Indonesia –
Sejumlah pemerintah non -Indonesia dan Korea Selatan (LSM) meminta presiden Presiden Probo Sabintona untuk melakukan hipotek dalam penerbitan lisensi pertambangan Nikkei.
Tekanan Menurut laporan tentang kerusakan lingkungan dan konflik sosial di tambang nikel, penundaan utang diharapkan untuk memberikan waktu untuk memesan.
Direktur Hindia Kurniwan Saber, direktur Kurniwan Sabar (1 // 2), mengatakan bahwa lisensi pertambangan, terutama promosi ekstraksi Nikkel di Indonesia, diikuti dengan meninjau dan mengevaluasi kebijakan penggalian dan kapal pesiar industri.
Organisasi non -energi menyadari bahwa Indonesia adalah pendukung terbesar di dunia. Industri pemrosesan sedang berkembang di Indonesia.
Namun, mereka memperkirakan bahwa efek buruk tidak dapat diabaikan. Mereka menyebutkan tanah untuk menangkap tanah karena aturan polusi udara, hutan, kehilangan, keanekaragaman hayati, aturan keadilan yang menghilangkan pengembangan industri ini.
Dukungan untuk Mortorium berasal dari Lembaga Penelitian Laut Laut Korea Selatan (CORI). Mereka dengan cepat mempertimbangkan pengembangan investasi Korea Selatan di Indonesia.
Misalnya, berinvestasi di Korea Selatan ke Indonesia di industri pemrosesan Nikkei hingga 1,3 miliar dolar AS pada kuartal kedua tahun 2024, jumlahnya meningkat 1.200 % dari periode yang sama tahun lalu.
Namun, investasi tidak seimbang untuk mencegah pengaruh lingkungan dan sosial.
“Perusahaan Korea harus menyadari tantangan -tantangan ini dan memastikan bahwa operasi mereka harus disertifikasi untuk mengurangi pengaruh lingkungan dan sosial bagi masyarakat lokal,” kata Presiden Cori Ocean Research Institute (CORI).
Shin-Yang Chung, direktur manfaat publik, mengatakan bahwa ini telah menjadi perhatian bagi masyarakat sipil di Korea Selatan. Mereka telah mempromosikan lingkungan lingkungan dan hak asasi manusia yang lengkap dalam rantai pasokan.
Ketika ia berbicara hukum, penting untuk memastikan bahwa investasi Korea di negara lain tidak berbahaya bagi lingkungan atau masyarakat. “Produksi keberlanjutan perusahaan di Uni Eropa menurut Tes Penuh (CSDDD),” katanya.
“Kami benar -benar mengirim hukum ke Parlemen dan ada tanda diskusi pada bulan Desember. Tetapi kami masih mengikuti cerita ini,” kata Shin.
(DHF/PT)