
Jakarta, CNN Indonesia –
Wakil Menteri Pertanian (Wamenton) Sudariyono mengatakan bahwa impor 5 juta ton beras harus ‘independen’ pada beras.
“Kami ingin memiliki 30 juta ton 30 juta ton, 30, atau 31,5 [31,5 [31,5) sekarang. Jika kami tidak benar -benar mengimpor beras, kami harus lebih dari 5 juta -6 juta [ton],” kata Sudariono kepada Jakarta’s Palace Center pada hari Rabu (12/3).
Sudariyono mengatakan produksi beras sedang berlangsung dan sisanya hingga April dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Baginya, kondisi ini adalah pencapaian yang baik.
Dia juga mengungkapkan pesan Presiden Prabhovo, yang meminta panen berkelanjutan ini di tengah -tengah kondisi lain yang menyebabkan beras saat ini.
“Ada Malaysia, termasuk Jepang dan krisis beras,” katanya.
Selain itu, Sudariono menargetkan penanaman padi pada bulan Maret-April 2025, sehingga dapat dijual secara langsung. Akibatnya, jeda antara panen dan pemrosesan lahan bukanlah semacam produktivitas.
“Di Kementerian Pertanian, hampir tidak ada yang tinggal di kantor. Semua yang akan kita lemparkan ke dalam kelompok petani segera setelah panen berakhir. Jika ditanam nanti, produktivitasnya akan tetap ya.
(RZR/AGT)