
Jakarta, CNN Indonesia –
Departemen Pemadam Kebakaran Kota Backi (Damkar) mengakui bahwa Pandok Ged Permai sulit menemukan sumber air untuk membersihkan residu lumpur karena banjir. Seminggu setelah banjir masih dibersihkan.
Pada hari Rabu (12/3), komandan Biro Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Dedamarma) dari Beck, Romasanto mengatakan: “Jika kita biasanya memiliki sumber air. Sumber air untuk semprotan.”
Kantor Damakar yang terturut mengirim lima mobil untuk membersihkan sisa lumpur, salah satunya Pondok Ged Parmai. Namun, menurut pengamatan lapangan, lumpur air masih tenggelam di jalan -jalan perumahan. Akibatnya, penduduk sering berada di belakang jalan yang licin.
Nathan, salah satu penduduk setempat, mengatakan: “Apa itu akses mematikan ke jalan. Sejauh ini, Villa Nusa East dan PGP masih lumpur.
Tidak hanya lumpur yang tersisa, tetapi juga banjir menyebabkan sejumlah jalan dan sampah tersebar ke kompleks perumahan. Sampah, terutama bekas produk dan furnitur rumah, yang tidak lagi dapat digunakan di kasur, kursi, furnitur elektronik.
Nathan berkata, “Bau kasur tentu saja berbau.
Pandok Ged Parmai Housing dan Bogo Bella Nusa East telah menjadi terburuk dari banjir mematikan banjir mematikan banjir yang mematikan. Karena hujan lebat dan aliran sungai yang tinggi, total delapan subdivisi dibanjiri karena melintasi daerah tersebut.
(THR/TSA)