
Jakarta, CNN Indonesia –
Dari 20 negara yang menandatangani perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan Amerika Serikat, Korea Selatan dijatuhi hukuman tarif timbal balik tertinggi di 26%.
Pemerintah Korea Selatan yang dikutip oleh The South Korea Times tidak meyakinkan Washington untuk menghemat perdamaian yang lebih rendah di Jepang dan UE.
Ini juga menyebabkan kekhawatiran tentang sikap diplomatik Korea Selatan dan negosiasi bisnis AS di masa depan.
Gedung Putih (2/4) (2/4) mengumumkan bahwa Amerika Serikat umumnya akan mengenakan tarif 10% untuk 180 negara, serta tingkat timbal balik untuk negara -negara dengan nilai yang berbeda ke 60 negara.
Di antara negara -negara dengan perjanjian perdagangan bebas, Jepang menagih 24% dan Uni Eropa menagih 20%.
Tarif yang lebih tinggi dari Korea Selatan berasal dari klaim Trump bahwa negara itu juga menagih 50% dari produk A.S.
Nilai 50% ini dikatakan memperhitungkan nilai tukar dan hambatan bukan hambatan, tetapi Gedung Putih tidak pernah memberikan rincian.
“Tingkat timbal balik dihitung sebagai tarif, yang diperlukan untuk menyeimbangkan defisit perdagangan bilateral antara Amerika Serikat dan masing -masing mitra bisnis kami,” kata perwakilan penjualan A.S. di situs web resminya.
Antara kami, mitra bisnis di Yordania, Nikaragua dan Israel telah mengakuisisi 20%, 18%, dan 17%taruhan.
Kanada dan Meksiko adalah bagian dari perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Karnard dan dibebaskan dari timbal balik.
Pengumuman itu terjadi setelah Korea Selatan mencoba meyakinkan Amerika Serikat untuk mengenakan tarif yang lebih rendah untuk produk -produk Korea seperti produk Jepang dan UE untuk mempertahankan daya saing harga di pasar A.S.
Pemerintah Korea Selatan juga mengatakan bulan lalu, menteri industri dan industri Ahn Duk-Geun dan Cheong In-Kyo menjelaskan kepada rekan-rekan A.S. bahwa Trump telah menghitung ulang tarif Korea Selatan tentang produk A.S.
Trump mengklaim bahwa rata -rata tarif Korea Selatan adalah empat kali lipat dari tarif AS.
Tampaknya empat kali nilainya disebut Tarif Negara Korea Selatan yang paling menguntungkan (MFN), 13,4% lebih tinggi, empat kali tarif AS rata -rata.
Namun, tarif MFN tidak berlaku untuk perdagangan internasional tanpa perjanjian perdagangan bilateral, yang berarti bahwa tarif nyata pada tarif impor AS Korea Utara hampir nol.
Meskipun klarifikasi pada hari Rabu, Gedung Putih mengulangi bahwa tarif Korea Selatan tetap lebih tinggi dari suku bunga A.S. (publik)