
Jakarta, CNN Indonesia –
Polisi telah menemukan banyak fakta terkait dengan pesta seks sesama jenis dan gay di sebuah hotel di Kuningan, Jakarta selatan.
Dari hasil istirahat sementara, seks gay di penyelenggara dilakukan oleh penyelenggara tanpa pembayaran atau biaya gratis.
“Fakta sejauh ini telah diungkapkan oleh kelompok investigasi gratis untuk menghadiri peserta dan untuk berpartisipasi dalam acara tersebut,” panitia dari ketiga tersangka ini mengatakan kepada Komite Hubungan Masyarakat Jaja Ade Arii Indradi (4/2).
“Berdasarkan kegembiraan dan kegembiraan yang ingin mereka dapatkan,” tambahnya.
Ade Ari juga menemukan bahwa ketika jenis kelamin gay diadakan, penyelenggara menyapa acara tersebut sehingga peserta dapat menikmatinya.
Peserta juga diminta untuk menolak menerima mitra yang tidak merespons selama acara.
Selain itu, penyelenggara menyediakan stiker yang dapat diterangi saat bersinar dalam kegelapan atau kegelapan sebagai label untuk jenis kelamin gay-jenis kelamin hotel.
“Peserta diminta untuk menggunakan label dalam bentuk stiker yang telah menjadi aktor pria. Mereka menjadi aktor-mans dan tidak menggunakan stiker. Lampu mati ketika wanita itu menggunakan label stiker di pundak mereka, sehingga stiker menjadi gelap dan terbakar,” kata Ade.
Sebelumnya, Metro Ditreskreskrimum Metro Division Raid Raid Raid Raid Raid WiB diadakan pada hari Sabtu (1/2) di sebuah hotel di Kuningan, Jakarta Selatan sekitar jam 9 malam.
Dalam serangan itu, polisi juga menangkap 56 pria yang terlibat dalam partai gay. Dari lusinan orang, tiga dari mereka disebut tersangka.
Tiga tersangka, yaitu alias dan alias, memainkan peran dalam meningkatkan penyewaan kamar hotel dan alias BP, dan dalam serangkaian peserta.
Untuk tindakan mereka, ketiga tersangka didakwa dengan Pasal 7, Pasal 33 tahun 2008, Pasal 4 dari Undang -Undang 4 2008, Pasal 4 KUHP, dan ancaman kriminal maksimum dan denda maksimum 15 tahun dengan Rp 7,5 miliar.
(Dis/Kid)