
Jakarta, CNN Indonesia –
Sekretaris PDIP -General (Sekretaris -Jenderal) Hosto Christiano adalah korban dari proses hukum yang digunakan oleh Christiano.
Pengumuman itu dilakukan ketika tes Hosto akan dilakukan dalam kasus korupsi dan pedoman pada hari Kamis (2/20). Husto merasa bahwa beberapa orang menggunakan kekuatan untuk menyiksa orang -orang yang mengkritik demokrasi.
“Karena saya adalah korban dari proses hukum yang mencoba melaksanakan penindasan demokrasi yang kompleks dan untuk membenarkan Konstitusi,” kata Husto fun-eastern.com.
Husto mengakui bahwa dia bukan seorang perwira dan bahwa dalam kasusnya tidak menyebabkan kerusakan negara. Namun, dia terkejut bahwa ada berbagai ancaman untuknya dan teman -teman dekatnya.
Karena itu, Husto menyatakan bahwa dia akan menghadap kepalanya dengan tegak.
“Karan menghadapi berbagai ancaman dan berbagai pelanggaran hukum, kita semua harus berjuang tegak dengan kepala mereka dan berjuang untuk membenarkan kebenaran untuk membenarkan kebenaran.”
Hosto telah memenuhi panggilan para peneliti KPK yang harus diperiksa sebagai terdakwa dalam kasus korupsi dan hambatan pada hari Kamis (2/20).
Kelompok nasihat hukumnya, Tog Multi Lubis, McDir Ismail, Ronnie Talapessi dan Patra Zen tiba di Hosto Red dan White Building KPK di 09.45 WIB. Kader senior Rebca Tigepanning, Komarudin Watoubun, Dedy Citarus dan Romley Guntur juga disertai oleh Husto.
Ratusan halaman bangunan ganda KPK simpatik PDIP juga mengambil tindakan.
“Kami meminta doamu. Kami siap dilahirkan,” Jakarta, pada hari Kamis (2/20), kata hosto sebelum memeriksa di kantor CPP. (Thr/isn)