
Jakarta, cnn indonesia-
Moeldoko, presiden Asosiasi Industri Industri Industri Indonesia untuk Kendaraan Listrik (Periklindo), menanggapi pribovo subeant sehubungan dengan aturan komponen domestik (TKDN).
Meldoko menyatakan semangat pengembangan industri, termasuk sektor otomotif melalui politik TKDN. Namun, menurutnya, fleksibilitas penerapan TKDN juga harus dipertimbangkan.
Ketika Mueldoko bertemu di Jakarta pada hari Rabu, “tapi kami berharap semangat tkdn ini sudah kuat.
Mantan presiden itu menambahkan, “TKDN fleksibel bar harus dipertimbangkan.”
Menurut Moeldoko, fleksibilitas TKDN memiliki dampak positif pada coretan pengembangan industri domestik secara default. Pernyataan ini masih didasarkan pada pengalamannya, yang terus melayani dari posisi strategis pemerintah.
Dia mempresentasikan contoh tentang proyek domestik terbatas pada aturan TKDN. Proyek ini terhubung ke teknologi canggih dan segera berlaku, tetapi itu berdiri karena persyaratan TKDN.
“Misalnya, saya pernah mengajukan permohonan kepada Presiden. Itu sulit karena proyek dihentikan oleh CEO, yang menghadapi aturan TKDN yang penuh dengan teknologi canggih. Faktanya, perusahaan harus membayarnya karena sudah mungkin.”
Moeldoko menekankan pentingnya dengan mempertimbangkan fleksibilitas TKDN, terutama dalam kasus -kasus tertentu, bagaimana tidak mengganggu lingkungan investasi di masa depan.
“Saya pernah mengatakan kepada presiden bahwa dia membutuhkan fleksibilitas dalam situasi ini. Sampai kami memiliki keterampilan yang memenuhi syarat, itu harus dianggap menggunakan komponen yang dibuat di luar negeri,” katanya.
Prabovo secara terbuka mencatat bahwa aturan TKDN diberi lebih sedikit daya saing di Indonesia. Dia mendorong pemerintah untuk rileks dan menanggapi dampak 32% dari politik tarif reksa yang dipaksakan oleh Presiden Amerika Donald Trump.
Pribovo tidak akan dapat bersaing dalam beberapa tahun terakhir jika TKDN dipaksakan.
“Saya sangat setuju bahwa TKDN menjadi fleksibel. Itu mungkin digantikan oleh insentif. Tolong, pembantu saya, pendeta, pendeta, jangan khawatir. Tkdn dibuat realistis!” Kata Prabovo. (Rih / fea)