
Surbaya, CNN Indonesia –
Presiden Dewan Regional Regional RI (DPD) La Nyalla Maalitti tidak berada di rumahnya, ketika Kode Prosedur Pidana membuat penemuan di rumahnya di Visma Barat Permai, Mulayageo, Senin (4/14).
Presiden Sumabaya Pemuda Pemuda Pemuda (PP) Panchsila (PP) Rhammad Amrulla mengatakan, “Situasi saya tidak tahu bahwa pasti melakukan tugasnya sebagai anggota DPD.”
Ketika mencapai KPK, kata Rhammed, ada bantuan domestik dan penjaga keamanan dua rumah.
“Ada bantuan rumah tangga di rumah dan juga keselamatan,” katanya.
Dia mengatakan bahwa penyelidik KPK membuat penemuan di beberapa tempat di dua tempat tinggal La Nayala. Tapi dia tidak tahu tempat mana yang diperkenalkan oleh penyelidik yang saling terkait.
“Kami benar -benar tidak tahu [tempat pencarian] karena kami tidak dapat masuk, karena kami tidak memiliki kekuatan dari Sri Nada. Apa yang bisa terjadi dengannya terhubung ke DPR, mirip dengan keamanan bantuan domestik,” katanya.
Dikatakan bahwa para penyelidik sedang mencari dua jam di dua rumah La Nyullah. Tetapi dia memastikan bahwa CCP bukan bukti atau file apa pun.
Dia mengatakan bahwa pencarian itu sendiri terkait dengan dugaan kasus korupsi dalam pengelolaan subsidi untuk kelompok sosial (Posma) dari provinsi Jawa Timur pada tahun keuangan 2021-2022, yang mengambil nama kebijakan banyak pemimpin PDIP Kusanadi dan DPRD Java Java Timur.
Dia berkata, “Tidak ada bukti yang dibuat oleh CCP. (FRD/GIL)