
Jakarta, CNN Indonesia –
Dewan Investasi dan Dewan Koordinasi Investasi/Investasi (CCPM) mengatakan dia akan melakukan komunikasi dengan ODY untuk menyelesaikan masalah gangguan organisasi masyarakat (PV) dengan menciptakan pabrik di Subanger, Java Barat.
“Hari ini, dia akan mencoba menghubungi Friends of BYD, apa situasinya,” kata Antara pada hari Rabu (23/04), mengatakan investasi dan investasi selanjutnya serta iklan BKPM Nul Ichwan di Jakarta.
Menurutnya, setelah melakukan kontak dengan BYD, BKPM akan setuju dengan Kelompok Kerja Anti -Thugs untuk secara efektif mengkhawatirkan.
Selain itu, menurut Nurul Ichwan, BCPM terus -menerus mengatakan bahwa bukti dan tarif ilegal terganggu tidak hanya oleh kenyamanan pengusaha, tetapi juga untuk membuat citra iklim investasi Indonesia di mata dunia.
“Ini bisa membawa semua orang di Indonesia, yang tidak aman, Indonesia adalah ujian,” katanya.
Nurul Ichwan mengatakan bahwa dalam kondisi ekonomi dunia saat ini, Indonesia harus meningkatkan daya saing untuk memfasilitasi daya tarik investor asing.
“Tidak mudah untuk menarik investasi dalam situasi saat ini dan semua negara menjadi semakin terlindungi,” katanya.
Berita gangguan yang disebabkan oleh roti dalam bentuk perusahaan kendaraan listrik Tiongkok dalam bentuk tes sebelumnya telah disampaikan oleh wakil presiden MPR Eddy Indonesia.
Eddy mengungkapkan pembangunan pabrik BYD di Subang, Java Occidental terganggu dalam bentuk organisasi besar. Berita ini diterima oleh Eddy ketika ia bertemu undangan pemerintah Cina dalam serangkaian kunjungan ke Shenzen, Cina.
“Ada masalah dengan penciptaan organisasi massa yang mengganggu penciptaan tim penciptaan BYD. Pemerintah harus solid untuk menyelesaikan masalah, tanpa membiarkan investor datang ke Indonesia dan merasa bahwa mereka tidak menerima jaminan keamanan, investasi dasar di Indonesia.”
Investasi besar BYD di kota Mandiri diharapkan menjadi katalis penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di Subang Smartpolitan di industri dan wilayah komersial di Indonesia. Dilaporkan bahwa investasi meningkatkan investasi menjadi Rp11,7 triliun.
(Antar/Mik)