
Jakarta, CNN Indonesia –
Seorang pendaki bernama Sugeng Parwoto (50) menghilang saat ia mendaki Gunung Merbabu. Para korban adalah alat sipil negara (ASN) di Kantor Kesehatan Distrik Temanngung (Dinkes).
“Ya, jadi salah satu karyawan kami atas nama Sugeng Parwoto, adalah salah satu karyawan Kantor Kesehatan Distrik Temangung,” kata Sekretaris untuk Kantor Kesehatan Temanngung, Sanento Budhi Setyawan, dengan kutipan Detik.com, Rabu (23/4).
Sugeng Parwoto adalah staf di gudang apotek sebagai asisten apoteker dan telah bekerja di kantor kesehatan selama 25 tahun. Sanento mengatakan, Kantor Kesehatan Temangung menerima berita tentang kehilangan Sugeng Parwoto di Mount Merbabu pada hari Senin (4/21).
Koordinator untuk SAR Operations Post, TRI PUJI SUGIHARTO mengatakan bahwa Sugeng naik ke Gunung Merbabu sendirian pada hari Jumat (18/4). Sebelum mereka kehilangan kontak, Sugengeng dipanggil dan sejumlah badai pendaki lainnya di Post 5.
“Menurut informasi teman -teman yang bertemu dengan Tn. Sugeng sebelum badai terjadi, badai terjadi pada pukul 02.00 WIBS pada pagi hari Sabtu (19/4) di pagi hari, Tuan Sugeng dari sore hari hingga malam masih bersama rekan -rekannya. Bahkan jika mereka bukan tim, mereka bertemu di pos 5,” kata Tri Puji.
Tri memanggil malam pada saat acara, Suction dan pendaki lainnya punya waktu untuk makan bersama. Tetapi mereka berada di tenda masing -masing.
“Sejak pukul 02.00 WIB pada hari Sabtu pagi (19/4) ada badai. Di pagi hari teman -teman (pendaki) yang bertemu Tuan Sugeng terkejut, Tuan Sugeng tidak lagi ada,” jelasnya.
Pendaki lain hanya menemukan sepatu, minum botol dan sarung tangan di tenda hisap. Mereka memiliki pencarian untuk post 6 atau puncak, tetapi tidak mengisap tidak ditemukan.
Baca seluruh berita di sini. (Tim/dal)