
Jakarta, putra Indonesia –
Syiah Ulama di Irak, Grand Ayatola mengatakan bahwa Mohammed al-Hakim menyatakan belasungkawa karena belasungkawa atas kematian Paus Francis.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Senin (21/4), Al Sistani mengatakan Paus Francis, yang disebut Toleransi, adalah seorang pemimpin Katolik yang suka menjadi pemimpin Katolik.
Nadzhaf bertemu dengan Paus 2021 sampai dia menyebutkan pertemuan itu, kebutuhan untuk mengkonfirmasi nilai agama yang sama dan untuk mengatasi tantangan dunia melalui prinsip -prinsip dan agama dunia.
Menurut Shafaq News, Al Sistani menyatakan belasungkawa kepada umat Katolik dan berdoa untuk “rahmat Tuhan, berkah dan kedamaian” untuk membantu semua kemanusiaan.
“Paus Francis memainkan peran penting dalam memperkuat perdamaian dan toleransi. Dengan mereka yang telah diinjak dan dianiaya di seluruh dunia,” kata Al Sistani, seperti yang dia katakan, seperti yang dia sebutkan Arab yang baru.
Irak Mohammed Shia al-Sudani juga mengatakan bahwa Paus Fransiskus melayani hidupnya “orang-orang, mendorong persatuan antara masyarakat dan nilai-nilai moral dan sosial terbesar serta nilai-nilai moral dan sosial.”
Paus Francis meninggal pada usia 88 pada hari Senin (21/4). Menurut pernyataan Vatikan, ia meninggal sebagai akibat dari stroke yang tidak dapat mengembalikan Paus. (BLQ / BAC)