
Jakarta, CNN Indonesia –
Charles Leo Plutra (39) dan seorang pria dari Payakatra meninggal di tangan Paiia Puti, Baloi, Baloi, Baloi, Baloi, Balo, Baloi, Beloi, Betoi di Airroom.
Yang tertindas, yang terluka oleh pertumpahan darah, dan dibesarkan ke rumah sakit. Namun, kehidupan korban memberikan bantuan. Sebelum para penjahat tewas, terputus ke beberapa rumah, mereka berjuang di rumah -rumah lokal.
Meskipun perjuangan berlanjut sampai kejahatan itu mengambil pedang memasak yang membunuh korban di dada. Pidana untuk marah dengan korban, sebagai mata uang dari pekerjaannya sebagai manajer yang digunakan untuk drama.
“Para korban dan korban sedang mencari mereka, karena maksud kepemimpinan polisi Jalong Arin Arinin mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis (3/4).
Selain itu, dia mengatakan mungkin mereka melihat sebelum bertarung – korban yang dicintai dianggap sementara. Saat ini, polisi adalah seorang Baja dan polisi, polisi yang dikeluarkan, polisi yang diderita.
“Atas nama para penjahat, pengintaian kantor Bajo telah mendapatkan yang bersalah,” katanya.
Sebelumnya, penduduk rumah -rumah dipindahkan antara para penjahat dan para korban sampai korban mati sementara dapur dipukul pada hari Kamis (3/4). Kedua perang adalah CCTV atau kamera monitor.
(ARP / SF)