
Jakarta, CNN Indonesia –
Pemerintah Kementerian Masalah Maritim (KKP) telah mengumpulkan panduan untuk menganalisis biaya konservasi daerah. Tutorial ini dianggap sebagai panduan untuk referensi dalam konstruksi dan pengelolaan area pelestarian di Indonesia.
Pada hari Kamis, Jakarta, yang disajikan di Jakarta pada hari Kamis (24 April), di Jakarta, di Jakarta, menyajikan pedoman bersama dengan konservasi Indonesia (KI), catatan Dana Nusantara dan Asosiasi LSM (LSM).
Kehadiran panduan ini adalah langkah penting dalam mendukung efektivitas pengelolaan kawasan konservasi untuk memastikan daya tahan ekosistem dan aksi sosial ekonomi -ekonomi masyarakat.
Panduan ini mewakili peta yang lebih jelas dan realistis tentang rute untuk menganalisis biaya dan manfaat untuk perencanaan dan pengelolaan kawasan konservasi air (MPA).
Tujuan utamanya adalah untuk mendukung pemerintah Indonesia untuk mencapai tujuan dunia, yaitu untuk melindungi 30 % perairan Indonesia sebagai bidang konservasi pada tahun 2045.
Direktur ekosistem kementerian maritim dan perikanan Firstaus Agung menekankan bahwa kebijakan ekspansi bukan hanya masalah ekologis, tetapi juga mencakup pertanyaan besar.
“Kami selalu menekankan manfaat mempertahankan ekosistem dan ekosistem. Oleh karena itu, kami memahami manfaat karang dan manfaat dari masyarakat sekitarnya, serta manfaat bagi pemerintah daerah. Mudah -mudahan, melek huruf dari panduan ini dapat dikembangkan secara luas daripada manfaatnya, yaitu manfaat sosial -ekonomi dengan presentasi pada hari Kamis (24).
“Sekarang ini mengarah pada kebijakan presiden, kebijakan pemerintah, mendiskusikan ekonomi hijau, ekonomi hijau, berkembang secara berkelanjutan, investasi berkelanjutan, dll.”, Lanjutkan.
Firdaus menjelaskan bahwa pada acara -acara besar di tingkat nasional, regional dan internasional, pemerintah akan menunjukkan bahwa setiap rupee, termasuk kerugian karena keterbatasan di kawasan konservasi, akan digantikan oleh manfaat yang jauh lebih besar.
“Manfaat ini harus diukur, terbukti dan disosialisasikan di semua halaman yang menarik,” katanya
Wakil Wakil Senior dan Presiden Eksekutif Indonesia Meizani Irmadhiany mengatakan pemerintah Indonesia telah menetapkan visi untuk MPA 30×45 sebagai upaya untuk mencapai tujuan ini.
Selain membangun area untuk dilindungi, ia mengatakan bahwa Dewan Manajemen lebih penting untuk diimplementasikan secara efektif.
“Manajemen yang efektif berarti kawasan konservasi tidak hanya dapat mempertahankan keanekaragaman hayati, tetapi juga membawa manfaat sosial -ekonomi bagi masyarakat sekitar. Salah satu tantangan utama dalam manajemen ini adalah keuangan berkelanjutan, ini penting untuk memastikan bahwa program konservasi dapat diimplementasikan secara optimal,” Meizani menjelaskan.
Menurutnya, panduan KKP aktif adalah untuk memberikan metode yang jelas untuk memperkirakan biaya yang diperlukan untuk membangun dan mengelola bidang dan manfaat yang dapat diperoleh dari para pemimpin ini.
“Analisis ini juga mencakup penilaian dampak ekonomi dari area perlindungan masyarakat setempat, serta strategi keuangan yang dapat digunakan sehingga manajemen regional dapat terjadi untuk waktu yang lama,” katanya.
“Selain itu, dokumen ini akan memberikan jarak antara biaya manajemen yang diperlukan dan anggaran yang tersedia, ini adalah pertanyaan yang seringkali merupakan hambatan untuk pemeliharaan,” jelasnya.
Selain itu, Meizani mengatakan bahwa konservasi Indonesia berkaitan dengan panduan yang digunakan oleh pelanggan yang berbeda terkait dengan pengelolaan kawasan konservasi, dari pemerintah pusat dan regional hingga organisasi manajemen keamanan dan masyarakat setempat.
Halaman yang berminat, termasuk organisasi dan cendekiawan non -pemerintah, juga harus digunakan untuk meningkatkan kualitas area yang berkelanjutan di bidangnya. (LOM/DMI)