
Jakarta, CNN Indonesia –
Surabaya City Satpol PP menyediakan sampel es krim yang seharusnya melikuidasi minuman keras di Kedutaan Besar Surabaya dan Badan Encurery (BPOM), Selasa (8/4). Proses ini dimaksudkan untuk mengkonfirmasi konten produk. Sutpol PP Surabaya M Nixer mengatakan tes ini dirancang untuk memberikan jawaban tertentu kepada masyarakat. Karena, selama perjanjian, pemilik pekerjaan mengatakan es krim hanya tersedia, tetapi tidak ada alkohol.
“Kami berencana untuk mengekspresikan netralitas dengan mendorong kemampuan untuk mengukur makanan dan minuman.” Setelah hasil tes, kami akan memastikan untuk meminta produk makanan. Jika kami tidak memiliki izin, kami akan mengikuti acara penutupan, sebenarnya dengan menggabungkan dengan struktur terkait, “Iiker mengatakan ada 25 gram.
“Kami mengambil banyak sampel yang berbeda, tetapi BPOM dapat memiliki kurang dari 250 gram. Sampel dalam kategori tidak memenuhi kebutuhan karena di bawah 200 gram,” kata Yudhistitura. Yudhistira menekankan bahwa pemantauan dan penjualan Surabaiah akan terus diatur dan memberikan perlindungan publik. “Serius. BPOM Surabaya Officer, tempat tidur Solisatati, sampel es krim akan dibawa ke lab untuk diuji dan diuji.
“Hari ini kami menemukan sampel dari analisis es krim Stabaya Satpol PP menjadi minuman keras”. Budie menjelaskan bahwa tes akan dilakukan di parit, dan kami mengukur penggunaan chromer. Proses evaluasi adalah sekitar 15 hari kerja.
Dia berkata: (FD / DMI)