
Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Budaya Fadley Zon berencana untuk mengumpulkan musisi di Indonesia untuk membahas hak cipta lagu.
Dia percaya bahwa penting untuk duduk bersama para pelanggar dalam musik dan industri pemangku kepentingan terkait. Fadley mengakui bahwa Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas juga menghadiri pertemuan tersebut.
“Kami akan duduk dengan departemen hukum yang mengawasi hak cipta dalam waktu dekat. Karena pelayanan budaya itu sendiri, ada juga kantor intelektual sendiri, bidang budaya dan seni,” kata Fadley.
“Saya pikir kita akan bertemu di masa depan, kita perlu duduk. Bersama dengan musisi, bernyanyi, penulis lagu,” jelasnya.
Politisi partai Jalindra mengatakan pertemuan itu juga akan mengundang National Collective Management Institute (LMKN). Namun, Fadley tidak menentukan kapan pertemuan itu diadakan.
Dia hanya menekankan bahwa pemerintah akan melindungi hak -hak intelektual, hak hak cipta atau hak intelektual untuk melindungi penulis dan penulis lagu tersebut. Fadli berharap memiliki sistem otomatis yang dapat menyelesaikan perselisihan.
“Ini bukan hanya hak cipta, tetapi bagaimana mereka mendapat manfaat dari hak cipta,” katanya.
“Jadi, semua pemangku kepentingan harus duduk bersama. Kembangkan, solusi win-win. Semua orang akan mendapat manfaat.”
Wakil Menteri Budaya Ganesha telah menghilangkan akar penyebab masalah dari bidang musik nasional.
“Transparansi. Masalahnya sebenarnya adalah transparansi.
Di masa lalu, Arrand Maulana, bersama dengan Ariel Nuh dan Bunga Citra Lestari (BCL), mengeluh kepada Menteri Kerajaan Pertanian dan Agta.
Penonton juga telah menjadi ruang bagi musisi untuk mengekspresikan kecemasan mereka, terutama dalam rencana revisi No. 28 2014, terkait dengan hak cipta.
(SKT/FEA)