
Jakarta, CNN Indonesia –
Cina telah mengutuk dan mengancam sejumlah negara yang bernegosiasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk meningkatkan tarif impor AS.
Beijing mengatakan bahwa “tindakan pembalasan” akan membuatnya bernegosiasi dengan kota melawan kota di negara tenda bambu.
Beijing memperingatkan negara -negara bahwa pendekatan lunak “pada akhirnya gagal kedua belah pihak dan kerusakan di sisi lain”.
“China menentang sebuah partai yang telah mencapai kesepakatan tentang kepentingan China”, deklarasi Kementerian Pembicara Komersial Tiongkok pergi ke FP.
“Jika situasinya terjadi, Cina tidak akan menerimanya dan membalas.”
Hampir semua negara tunduk pada tingkat utama impor 10% oleh Trump dan Cina tunduk pada 145% dan hingga 245 persen dari nilai tukar. Karena itu Beijing menjawab, meningkatkan tingkat 125% untuk barang yang diimpor dari Amerika Serikat.
Jadi China memperingatkan bahwa negara bukan anak untuk melawan perang tarif.
“Mitigasi tidak akan membawa kedamaian dan kompromi sangat tidak jujur,” mengutip Kementerian Luar Negeri AFP Cina.
“Memberikan prioritas pada kepentingan pribadi, yang bersifat sementara dan mengorbankan kepentingan bagian -bagian lain, sama dengan pencarian kulit harimau (untuk mencari)”, melanjutkan deklarasi.
Trump telah meningkatkan impor barang dari Cina menjadi 245 persen menjadi 245 persen.
Kemudian, Trump mengatakan bahwa pemerintahnya saat ini terhubung ke Cina untuk mencapai kesepakatan tentang perang tarif.
Trump yakin bahwa kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia di dunia akan setuju untuk menyelesaikan perang komersial.
“Ya, kami berbicara dengan China,” kata Trump, meluncurkan AFP pada hari Sabtu (19/4).
“Saya akan mengatakan bahwa mereka menghubungi saya beberapa kali,” tambahnya.
Namun, Trump tidak berbicara secara langsung, apakah ia berkomunikasi langsung dengan Presiden Tiongkok C Jin Incing di tengah perang komersial. Meski begitu, itu berulang kali disentuh oleh komunikasi antara dia dan Xi Jinping.
“Aku tidak pernah mengatakan itu terjadi atau tidak,” katanya ketika dia bertanya kepada XI tentang percakapan itu.
“Ini tidak pantas,” lanjutnya.
Jadi China menjawab permintaan Trump, membuktikan lagi bahwa tidak ada perjanjian lokal jika merusak kepentingan nasional negara itu. (BAC)