
Iaarta, CNN Indonesia –
Presiden Presiden CT Corp Tanjung (CT), tidak diragukan lagi tentang implementasi kebijakan pemerintah yang sering dirugikan.
Dalam dinamika Institut Yudhoyono dan dalam pengembangan dunia terbaru: geopolitik, keamanan dan ekonomi global ‘di Grand Sahid Jaya Ballroom, Domingo (13/4), CT menanggapi bagaimana kebijakan pemerintah sering tertinggal, bahkan jika sebelumnya Wizzoro-Woro.
Dia mengatakan pada dasarnya mudah untuk mentransfer kebijakan pemerintah, tetapi sulit untuk diterapkan.
“Kinerja ini mudah dikatakan, tetapi tidak mudah dilakukan. Oleh karena itu, mudah diunduh, tetapi tidak mudah dilakukan. Karena pemerintah adalah spesialis dalam pembuatan kebijakan dan bukan ahli,” kata CT.
“Jadi, ini adalah paradoks yang harus kita akui bersama,” lanjutnya.
CT mengatakan bahwa pemimpin tentu memiliki ideal, visi dan misi implementasi. Namun, menurut pendapatnya, tim yang kuat diperlukan untuk visi dan misi dalam bentuk kebijakan yang dapat diimplementasikan.
Pada kesempatan ini, CT mengutip contoh kehadiran tim pada usia 6, presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kelompok itu, yang dikumpulkan selama waktu ini, digunakan untuk membuat kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk rekomendasi yang akan mereka kirim ke kabinet pemerintah.
“Di masa lalu, itu adalah tim, saya menjadi salah satu tim yang memesan politisi, kebijakan itu sudah siap, itu memasuki tim yang sangat kuat, memainkan rekomendasi politik apa yang akan mereka buat, dan kemudian berbagi kabinet yang akan mereka temukan di kabinet, dan kelompok ini juga menemani peran untuk benar -benar menyelesaikannya,” kata TC.
CT mengatakan bahwa tim seperti itu bisa menjadi contoh yang baik untuk disajikan hari ini di pemerintahan Indonesia.
“Mungkin ini adalah kasus yang bagus jika mungkin lagi, karena jujur bahwa kita membutuhkan permintaan yang baik dalam pemerintahan yang disimpan oleh Presiden Prabowo,” kata CT. (BLQ/BAC)