
Makassar, CNN Indonesia –
Massa dilaporkan menjadi bagian dari karyawan kontraktor di Wilayah Industri Morowali (IMIP) Indonesia, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, berkumpul untuk memprotes aturan baru yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Demonstrasi ini ditandai dengan penghancuran berbagai fasilitas perusahaan dan serangan terhadap agen keamanan. PT IMIP telah mengkonfirmasi kejadian ini.
“Dia sangat menyesali insiden itu. Tindakan anarkis untuk mengontrak karyawan yang telah diidentifikasi sebagai asal perusahaan, ini jelas berbahaya bagi banyak kontraktor,” kata departemen hubungan media PT IMIP, Dedy Kurniawan dalam pernyataan tertulisnya hari Minggu (2/3).
Kejadian ini dimulai ketika kepemimpinan PT IMIP bersama dengan penyewa, memberikan aturan untuk penggunaan bus untuk perusahaan kontrak atau lembaga tempat kerja swasta (LPT) di wilayah industri IMIP.
“Aturan ini telah disosialisasikan sejak tahun lalu. Penggunaan aturan ini disebabkan oleh sejumlah besar kecelakaan yang terjadi atau pada kemungkinan bahaya yang terjadi karena penggunaan mobil terbuka (secara kolektif atau truk) perusahaan kontraktor ketika mereka membawa karyawan,” katanya.
Dedy menjelaskan bahwa pemerintah dari kondisi ini meminta PT IMIP dan penyewa untuk mematuhi penggunaan kendaraan sesuai dengan standar OSH dalam operasi di kawasan itu. Peraturan pemerintah juga berlaku untuk perusahaan kontrak (LPT).
“Apa yang kami lakukan adalah upaya untuk menjaga keselamatan dan keselamatan kontraktor dan bagian dari upaya kami untuk menegakkan peraturan negara dan mematuhi peraturan pemerintah terkait K3,” katanya.
Dedy mengatakan aturan untuk bus ini belum tentu dilakukan. Dari Juli 2024, aturan ini telah mulai disosialisasikan menjadi ratusan perusahaan kontrak yang bekerja di wilayah IMIP.
“Setelah delapan bulan sosialisasi, banyak perusahaan kontrak (LPTK) taat dan langsung mengganti kendaraan transportasi karyawan mereka, tetapi ada juga perusahaan kontrak yang bersikeras bahwa mereka tidak ingin mengikuti aturan karena sejumlah alasan,” katanya.
Dedy mengatakan bahwa kemarin semua kendaraan kontrak yang menggunakan koleksi terbuka dilarang memasuki area IMIP.
“Situasi ini mengakibatkan ketegangan dan puncak terjadi pagi ini. Kami menyesali tindakan anarkis dalam bentuk serangan terhadap petugas, kehancuran dan membakar beberapa mobil patroli pengaman dari karyawan kontraktor. Apa yang jelas akan memiliki proses hukum yang terkait dengan ini,” katanya.
Sebagai hasil dari tindakan anarkis karyawan karyawan, ada beberapa agen keamanan IMIP, keamanan regional, polisi dan karyawan PT DSI (Delxin Steel Indonesia) yang terluka akibat diserang dan dipukul oleh pengusaha karyawan.
“Selain itu, beberapa mobil patroli pengaman juga dibakar dan rusak oleh mereka,” katanya.
(WIS)