
Bandung, CNN Indonesia –
Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Angkatan Darat (AD TNI) untuk menerapkan pembangunan di wilayah Jawa yang paling menarik.
Ini dilakukan setelah kedua belah pihak menandatangani perjanjian kerja sama perkembangan di berbagai bidang.
Perjanjian kerja sama ditandatangani oleh gubernur Java Western Dedi Mulyadi dan kepala jenderal Angkatan Darat Simanjunjakk di markas besar Angkatan Darat Jakarta Jumat lalu (3/14).
Dokumen kutipan tentang perjanjian kerja sama akan memiliki sembilan ruang lingkup kerja sama antara pemerintah Jawa Barat dan Angkatan Darat Indonesia. Dokumen itu dikonfirmasi oleh kepala Brigadir Jenderal Pusat Informasi TNI Kristomei Sianuri.
Berikut adalah sembilan ruang lingkup kerja sama antara pemerintah provinsi Jawa Barat dan Angkatan Darat
1. Implementasi jalan, jembatan dan irigasi.2. SDA dan aktivitas manajemen drainase3. Perusahaan Keamanan Pangan. Pengelolaan Limbah dan Konservasi Lingkungan5. Pencegahan Kejahatan Lingkungan6. Pertahanan Pelatihan Negara dalam Karakter7. Peningkatan rumah yang tidak disengaja untuk orang -orang yang berpenghasilan rendah dan tata letak jerami 8. Pemasangan elektrifikasi atau listrik9. Menangani status darurat dalam bencana.
Dalam dokumen tersebut, sumber dana kerja sama diperoleh dari APBD. Sementara itu, pemerintah provinsi Jawa Barat dalam pernyataan resminya telah mengungkapkan bahwa kerja sama di bidang infrastruktur akan difokuskan pada selatan dan utara Jawa Barat.
Sementara di Jawa Selatan Barat akan fokus pada kurangnya akses ke layanan kesehatan, pasar, pendidikan yang hilang, sementara di utara masih perlu memperhatikan karena sering terjadi bencana.
“Anggota TNI akan bereaksi terhadap masyarakat, membangun dan merasa semakin banyak dengan penduduk. Karena TNI adalah manungal, yang berarti tidak dapat dipisahkan (dengan masyarakat),” kata Dedi dalam pernyataannya yang dikutip pada hari Minggu (23/3).
Kemudian, di area limbah, Demul mengharapkan Babins di desa untuk terlibat dalam pengelolaan limbah. TNI juga didorong untuk memproduksi mesin pemrosesan limbah.
Kemudian, di sektor lingkungan, Demul mengharapkan TNI untuk secara aktif melindungi hutan dan menjaga keseimbangan antara Upsstream dan hilir wilayah Sungai Alirah.
Dia juga menekankan kebangkitan fenomena perbatasan sungai yang disertifikasi oleh individu dan perusahaan.
(CSR/MNF/DMI)