
Jakarta, CNN Indonesia –
Tim nasional U-17 Indonesia akan menjalani upaya terakhir melawan Iran sebelum Piala Asia U-17 2025.
Awalnya, tim Red dan Biała akhirnya direncanakan untuk bertemu Australia dalam pertandingan. Tapi sekarang Iran akan bertemu Muhammad Zahaby Gholya dan teman -temannya pada hari Sabtu (29/3).
Pelatih fisik tim nasional Indonesia U-17, Sofie Imam Faizal, mengatakan bahwa seluruh kelompok itu berada di Dżudda untuk bertemu Iran dan bertarung di Piala Asia U-17, yang berlangsung di tempat yang sama.
“Ini tidak melawan Australia. Tim ini akan melawan Iran untuk latihan 29. [Maret]. Sekarang seluruh kelompok sudah berada di Juddz,” kata Sofie fun-eastern.com, Kamis (3/27).
Pelatih yang lahir di Situbondo, pada 15 Maret 1988, mengatakan bahwa kondisi fisik para pemain di Nova Ariranto dalam kondisi baik. Dalam karyanya, sofa berada di jurnal ilmiah sehingga pengembangan pemain akan konsisten dengan harapan.
“Secara keseluruhan, pemain Indonesia dari tim nasional U-17 telah meningkat di semua acara yang dibandingkan. Semua kebutuhan fisik kami disiapkan dengan standar pemuda elit terbaik. Sekarang kami telah membaca banyak penelitian sebagai bahan komparatif, seperti Journal of Sport Sciences dan British Journal of Sport Medicine,” kata sofa.
“Sejak awal kami telah mengembangkan pemain fisik dalam hal VO2max, otot massal dan persentase lemak dalam tubuh,” tambahnya.
Selain itu, SOFA juga akan menyesuaikan program yang dikembangkan oleh Quentin Jakob di tim senior untuk tim nasional U-17.
“Jika ada program yang bagus, tentu saja saya akan menggunakannya,” katanya.
Sebelumnya, tim nasional U-17 menjalani pesta persidangan di Dubai, Uni Emirat Arab melawan Cina dengan kemenangan 1-0 dan Uni Emirat Arab dengan poin 2-2.
Setelah pertandingan persahabatan menyelam, tim nasional U-17 akan mulai bertarung di Piala Asia U-17 2025 pada 4 April melawan Korea Selatan di Dżudda.
(Ikw/jal)