
Jakarta, CNN Indonesia –
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus melengkapi data tentang data komunitas dengan hak untuk mendapatkan bahan bakar bersubsidi (BBM). Pertalita dan matahari. Penyelesaian dilakukan dengan koordinasi dengan Badan Statistik Pusat (BPS).
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dadan Kusdiana, mengatakan partainya baru saja menerima data BPS, jadi butuh waktu untuk divalidasi.
“Kami masih menyelesaikan persiapan data bagaimana kelanjutan transformasi bersubsidi,” kata Dadan pada hari Jumat (11/4) ke gedung BPH Migas.
Oleh karena itu, tidak dapat aman jika skema distribusi bahan bakar bersubsidi terakhir dapat diimplementasikan. Namun, diharapkan dalam waktu dekat.
“Jadi posisinya baru atau masih dalam suatu fase,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Sumber Daya Energi dan Mineral, Bahlil Lahadalia, sebelumnya bahwa data orang -orang yang memiliki hak untuk membeli bahan bakar bersubsidi, seperti orang tetap, tidak valid.
Menurut Bahlil, ini adalah penyebab pemerintah karena dia tidak dapat mengumumkan skema distribusi bahan bakar bersubsidi terakhir.
Data BPS yang digunakan adalah orang yang termasuk dalam kategori buruk di mana Anda memiliki hak untuk mempertahankan bahan bakar bersubsidi atau BLT untuk menggantinya.
“BPS memberi saya, tetapi kami memperbaiki data lagi. Kami, data kami belum solid,” katanya, ia bertemu di kantornya pada hari Kamis (1/16).
(LDY/AGT)