
Jakarta, CNN Indonesia –
Ekonom Senior Indip, M. Setelah definisi produk ekspor Indonesia yang baru, Fadill Hassan telah mengidentifikasi banyak kerugian pada ekonomi Indonesia di Amerika Serikat, yang akan mulai berlaku minggu ini.
Faddil menunjukkan bahwa jumlah total ekspor ekspor Indonesia ke Amerika Serikat adalah 10,5 persen. Meskipun keseluruhannya sangat besar, tidak lebih besar dari negara -negara Asia lainnya seperti Vietnam dan Thailand.
“Saya pikir penjualan 10,5 persen atau 10,3 persen dari ekspor Indonesia dari total ekspor Indonesia ke AS.
Faddle memperkirakan bahwa dampak dari pembalasan AS atau tingkat balas dendam akan memiliki dampak moderat pada perdagangan Indonesia. Dampaknya pada banyak produk ekspor RI di AS dapat dialami terutama.
Banyak produk seperti pakaian, pakaian, minyak kelapa sawit dan sepatu. Namun, efek ini bukan hanya Indonesia tetapi juga untuk negara lain.
“Untuk Vietnam dan Malaysia, mungkin memiliki tarif lebih dari Indonesia,” kata Faddil.
Namun, Fadel segera memperingatkan pemerintah. Ini karena ekspor hanya 10,5 atau 10,3 persen, tetapi perdagangan tertinggi dengan AS mencapai 8 16,8 miliar.
“Jadi, dalam hal ekspor, sekitar 10,3 persen, tetapi dalam hal perdagangan, itu adalah kelebihan terbesar dari AS,” katanya.
Di sisi lain, munculnya tarif balas dendam di AS juga memengaruhi rupee rupee, termasuk peningkatan barang impor Indonesia.
“Dengan pendekatan ini, kami tahu bahwa produk yang dijual di AS mahal.
“Jadi jika ada rupee nilai tukar, tumpahan ada di mana -mana.
(FRA/THR/FRA)