
Jakarta, CNN Indonesia –
Paus Francis meninggal pada usia 88 hari ini, Senin (4/21) Pagi Vatikan, Roma, Italia.
Kardinal Kevin Farrell mengatakan ayah suci itu meninggal pada 07.35 di pagi hari dengan waktu setempat.
“Saudara dan saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam, saya harus mengumumkan kematian ayah suci kita Paus Francis. Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Francis, kembali ke rumah ayahnya,” kata Farrell, yang dikutip oleh situs web resmi Vatikan.
Sebelum dia meninggal, paus pertama dari Ordo Jesuit menjadi sakit parah untuk dirawat selama lebih dari sebulan di rumah sakit.
Di bawah ini adalah fakta tentang kematian Paus Francis. 38 hari di rumah sakit
Pada 14 Februari, Paus Francis dirawat di rumah sakit dan didiagnosis menderita pneumonia ganda.
Beberapa pneumonia adalah infeksi paru -paru yang menyerang kedua sisi paru -paru, mengakibatkan pembengkakan dan peradangan kantong udara alveoli kecil di paru -paru sampai diisi dengan cairan atau nanah.
Tim dokter yang merawat Paus Francis mengatakan kondisi kesehatan kompleks paus. Paus juga penting selama beberapa hari dan terus menggunakan bantuan pernapasan untuk mendukungnya.
Setelah dirawat, kondisi paus perlahan membaik. Pada hari -hari terakhir perawatan, paus tidak lagi menggunakan topeng oksigen dan hanya bisa bernapas.
Paus akhirnya diizinkan untuk kembali ke rumahnya pada 23 Maret 2025.
Menurut dua orang yang akrab dengan ini, Paus Francis khawatir tentang kesehatannya.
Dia yakin dia tidak bisa melindungi dirinya dari rasa sakitnya kali ini.
Paus Francis telah sakit beberapa kali, baik ketika masa kanak -kanak dan paus telah menjadi.
Pada tahun 2023, paus memiliki bronkitis sampai ia dirawat di rumah sakit selama tiga malam. Ketika dia masih muda, salah satu paru -paru juga disebutkan namanya.
Paus Argentina ini juga dimaksudkan untuk mengalami nyeri lutut dan pinggul, serta peradangan usus besar. Dia juga menjalani operasi hernia.
Baca di halaman berikutnya >>>