
Bukitinggi, CNN Indonesia –
Ledakan tajam terjadi setelah letusan Gunung Marapi, Rabu (4/16) di sore hari. Letusan itu disertai dengan pecahnya abu vulkanik hingga 800 meter. Ledakan itu terdengar dalam radius sekitar 20 kilometer dari puncak gunung, terutama penduduk yang tinggal di Bakik Batabuah dan Sungai Regecinja Agam Pua. “Ada suara keras. Boom itu tampak kuat,” kata Dery, seorang penduduk.
Marapi Volcano Observer (PGA) yang berbasis di Bukittiongi City memperhatikan bahwa letusan itu sekitar 13,37wib. Kali ini letusan itu disertai dengan abu vulkanik, hingga 800 meter dari atas. “Pada 16 April 2025, Gunung Marapi, Sumatra Barat, meletus. Pada pukul 11: 37 WIB dengan ketinggian kolom abu, ia menyaksikan 800 meter di atas atas atau sekitar 3691 meter di atas permukaan laut,” kata Teguh pornoo, petugas PGA Marapi dalam pernyataan yang diterima oleh Indonezia. Timur laut. Letusan berlangsung 52 detik. “Telah diamati bahwa kolom abu -abu berwarna abu -abu dengan intensitas tebal dimiringkan ke timur laut. Letusan ini dicatat dalam 30,1 milimeter dengan amplitudo maksimum amplitudo dan durasi 52 detik,” katanya. Tindakan di area sinar 3 kilometer dari pusat aktivitas kawah, “tambah Teguh. Selain itu, penduduk diminta untuk mengingat tentang aliran lava dingin, yang bisa terjadi. Gunung Marapi sendiri saat ini merupakan level II yang waspada.
(Segera)