
Jakarta, CNN Indonesia –
Pemain bola voli untuk wanita Indonesia, Migawati Hunksterre Berteiwi, memiliki strategi untuk memenuhi tekanan ketika ia memicu bunga merah melawan negara bagian bukit di semi final di Liga Bola Voli Korea Selatan.
Megawati kembali ke bintang ketika Red Sparks mencapai pertandingan pertama pertandingan semi -final Liga Kelima di Soyion Sports Games, Suwon, pada hari Selasa (3/25).
Red Sparks memenangkan tiga set langsung dengan 26-24, 25-23, 25-19. Megawati memenangkan poin tertinggi untuk Red Sparks, 24 poin. Red Sparks juga memimpin 1-0 melalui Hillstate di tiga sistem teratas di semifinal.
Meskipun dia berhasil menjadi percikan merah, Megawati mengakui bahwa dia masih merasa gugup di sepanjang tiga kelompok pertandingan. Namun, pemain dengan nama panggilan Megatron memiliki strategi untuk mengatasinya.
“Aku yakin bisa menang. Aku pasti punya perasaan senang, karena hatiku gugup, itu normal, karena aku orang biasa. Aku tegang dari kelompok pertama ke grup terakhir. Lalu aku mencoba bermain sebanyak mungkin, dan aku juga berlatih, jadi aku bermain setiap hari untuk bola volley.”
“Saya pikir ini adalah pelatihan yang sama, jadi saya tidak benar -benar merasakan tekanan pada diri saya sendiri. Jadi saya pikir ini adalah pelatihan yang sama, tetapi perbedaannya adalah keberadaan penonton.”
Red Sparks hanya perlu satu untuk menang untuk memasuki final Liga Voli Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak musim 2011/2012. Red Sparks dapat mengamankan langkah ini jika Anda dapat mengatasi Hillstate di pertandingan kedua di Chungmu Gymnasium, Daejeon, Kamis (3/27).
Pemegang Sparks Merah melawan Falkate akan bertemu di semi-final laba-laba laba-laba Voli Korea Selatan Rosa Spiders dalam pertandingan V-Lege yang menggunakan lima sistem terbaik.
(Rambut)