
Jakarta, CNN Indonesia –
Cimahi, Java West, Adhitia Yudisthira mengatakan investasi di daerah itu telah menurun selama dua tahun terakhir. Dipercayai bahwa salah satu faktor yang timbul dari masuknya seseorang ada di organisasi sosial (organisasi kolektif).
Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa Dewan Kota Sayyah akan memerintahkan anggota organisasi sosial yang ceroboh (CSO) yang melakukan preman untuk mengganggu investasi dan jaminan sosial.
“Kemarin, saya berhubungan dengan tren berinvestasi di Cimahi. Ketika kami belajar lebih dalam, faktor -faktor dan variabel sangat tinggi. Tetapi ternyata salah satu dari mereka enggan berinvestasi di Cimahi karena tingginya tingkat preman, intimidasi organisasi di Cimahi.”
Aditia mengatakan akan penting untuk melatih dan mengendalikan organisasi massa jika mereka ingin menginvestasikan potensi investasi yang kemudian lambat.
Menurut data investasi Cimahi City dan DPMPPPSP, investasi di Simbonial City telah menurun selama dua tahun terakhir. Pada tahun 2023, realisasi investasi dicatat hanya 89 triliun rp1 dari 11 miliar rp.11.
Pada tahun 2024, mengidentifikasi 36,36 triliun rp dari target 11 miliar RP.
Adhitia mengatakan kontrol atas organisasi organisasi massa dilakukan sedemikian rupa sehingga jumlah dan mereka yang aktif di dalamnya menjadi lebih terorganisir sehingga mereka tidak bertindak sewenang -wenang.
“Ini berarti pemberantasan, reformasi, dan kita akan berkembang. Itu tidak berarti kita adalah musuh atau kita dihancurkan, tetapi kita berkembang. Bagaimanapun, akhir dari faktor ekonomi. Jika kita dapat memesan dan ingin menyesuaikan dengan HYU, kita tidak khawatir karena masyarakat ada di belakang kita.”
Dia mengatakan bahwa mereka mencoba mengundang investor untuk menginvestasikan modal mereka di kota Simahi.
“Sekarang saya mencoba membujuk beberapa investor untuk memasuki Cimahi, jadi kami berharap situasinya akan berguna sehingga dapat direalisasikan dan juga dapat direalisasikan tahun depan,” kata Aditia.
Baca berita lengkapnya di sini. (Tim/OU)