
Jakarta, CNN Indonesia –
Komisi Korupsi (KPK) mempelajari kepala Biro Regional Direktorat Jenderal (DGT) 2015-2018 untuk 2015-2018 Muhammad Hanov sebagai tersangka dalam kepuasan yang dapat diprediksi pada hari Jumat (7/3). Ini adalah ujian pertama Haniv sebagai tersangka.
“Dia bekerja. Selalu belajar.” Kata Sekretaris PPC di Tessa Mahardik Sugiard ketika ia dikonfirmasi oleh pesan tertulis pada hari Jumat (7/3).
Investigasi Khaniv dilakukan di gedung KPK merah dan putih, di Jakarta selatan.
Khaniv, yang merupakan kepala kantor regional Banten DGT pada 2011-2015, mencegahnya pergi ke luar negeri selama enam bulan.
Laporan tersangka untuk Haniv diadakan pada hari Selasa, 25 Februari 2025. Penyelidikan surat perintah ditandatangani pada 12 Februari 2025.
Khaniv akan mendapat manfaat setidaknya 21.560.840.634 rp.
Termasuk kesenangan untuk peragaan busana putranya dalam jumlah 804.000.000 rubel, pendapatan lain dalam bentuk mata uang mata uang 665.006.000 rubel dan penempatan dalam deposit BPR RP14 088.834 634.
Khaniv dicurigai melanggar Pasal 12 B hukum tentang pemberantasan korupsi (hukum korupsi). Dia tidak ditahan.
Dalam proses investigasi, PKC telah memanggil sejumlah saksi untuk menyelesaikan kasus ini. Di antara mereka, auditor pajak dari kantor Sleman-Prost Pajak 2018 Proses Pajak Hadi Sutrisno.
Hadi memegang posisi asisten auditor pajak dari auditor pajak investasi asing, direktur jenderal regional Jakarta, CEO Pajak, CEO pada 2014-2018.
Kemudian saksi Ohim sebagai presiden PT Wildan Saskia Valasindo pada tahun 2014; Presiden Pt Bahari Buana Citra 1998-2019 Otik Rostiana; Dan Rita Kusumandari sebagai ibu rumah tangga.
(Ryn / tsa)