
Jakarta, CNN Indonesia –
Liverpool akan menjadi kota terbaru di Inggris yang mengenakan “pajak wisata” untuk pengunjung, mengenakan biaya 2kg atau sekitar Rp44 ribu untuk menghabiskan malam di hotel di daerah tersebut.
Liverpool dikenal karena musik live mereka, dengan artis seperti Beatles dan Cilla Black dari kota, serta sejarah maritim dan klub sepak bola Liga Premier. Akhir pekan lalu, Liverpool Football Club hanya mengurus gelar Liga Premier Inggris.
Sekarang pengunjung atau wisatawan harus membayar sedikit lebih mahal untuk menikmati pemandangan kota pelabuhan. Pemilik hotel memilih untuk mengenakan biaya 2kg pound per malam untuk pengunjung ke kota Liverpool yang dibuat oleh akomodasi penawaran, yang mewakili 83 hotel.
Badan itu mengatakan “kunjungan 2kg ke kunjungan kota”, yang akan dimulai pada Juni 2025, diperkirakan akan menghasilkan £ 9,2 juta dalam dua tahun, di mana £ 6,7 juta akan digunakan untuk mendukung ekonomi pengunjung kota melalui subsidi.
Pajak baru dimulai secara mandiri dan mengelola dan mengelola hotel dan fasilitas layanan, yang dibebankan saat check -in atau check out.
Sehingga pajak dapat diimpor berdasarkan undang -undang pemerintah, agensi akan membutuhkan rencana bisnis yang jelas dan transparan untuk penggunaan dana yang dihasilkan oleh biaya akomodatif 2kg yang dikumpulkan oleh wisatawan.
Meskipun Skotlandia telah mengeluarkan undang -undang yang dengannya pemerintah daerah dapat mengumpulkan “pajak wisata” untuk perumahan, baik pemerintah pusat maupun daerah di Inggris saat ini tidak memiliki kekuatan untuk mengimpor pajak wisata.
Namun, pada tahun 2023, Manchester menjadi kota pertama di Inggris yang memperkenalkan bentuk kontribusi wisata melalui solusi hukum, dan Liverpool sekarang mengikuti.
Dewan Kota Manchester dan Liverpool juga memperkenalkan mulai 1 April 2023 ke bisnis berbasis penawaran, menggunakan otoritas hukum yang ada untuk menentukan bentuk pajak wisata.
Perusahaan Penawaran Liverpool, yang mengelola penawaran dari akomodasi, mengatakan retribusi 2kg baru tidak akan menjadi pajak wisata atau pajak pengunjung, tetapi perubahan dalam retribusi penawaran yang ada melalui peningkatan provinsi bisnis.
Penawaran -Tax dibayar berdasarkan harga hotel, tetapi perubahan akan membawa pengembalian uang per kamar/unit yang ditempati di malam hari sehingga pengunjung dapat diperoleh.
Perusahaan mengatakan retribusi akan mendukung konferensi bisnis dan pemasaran tujuan dan berharap untuk membawa peristiwa penting ke kota -kota yang menyebabkan perlindungan.
Bill Addy, kepala eksekutif Liverpool Bid Company, mengatakan: “Kontradiksi 2 kg pound per malam akan membantu meningkatkan pariwisata dan ekonomi pengunjung Liverpool sehingga kota dapat mempertahankan acara yang lebih besar [mereka] membawa orang ke kota.
“Ekonomi pengunjung melingkar adalah ekonomi yang telah menjadi layak karena dapat berinvestasi dalam aspek -aspek yang mereka butuhkan untuk membuatnya berhasil,” tambahnya. (WIW)