
Jakacarta, kamu -n -n indonesia –
Dewan Pusat Kepemimpinan PDIP (DPP) mendorong CPK untuk campur tangan untuk menanggapi publikasi Proyek Pelaporan Kejahatan dan Korupsi Terorganisir (OCCRP), yang mencakup presiden ketujuh RI Yoko Widodo (Yoki) dalam daftar lima pemimpin paling korup di dunia.
Juru bicara PDIP Guntur Romley mengatakan laporan OCCRP bisa menjadi panduan untuk pejabat penegak hukum, seperti CPK, polisi dan jaksa penuntut. Menurutnya, CPK juga dapat bekerja dengan organisasi untuk memeriksa kuk.
“Dengan pengalaman dan jaringan CPK, tentu saja dapat bekerja dengan OCCRP untuk menyelidiki dan memeriksa,” kata Guntur dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (12/31).
Menurut Guntur, CPK harus dapat melakukan intervensi untuk memeriksa laporan tersebut. Alih -alih menyelidiki kasus sekretaris partainya, Hasto Christiano, CPK mengatakan ia harus menyelidiki dugaan kehilangan negara selama kepemimpinan Yoki.
OCCRP adalah salah satu organisasi jurnalis investigasi terbesar di dunia, yang berbasis di Amsterdam, Belanda. Dalam laporannya, pada hari Selasa (31/12), Oklp mengatakan bahwa penghargaan ini diberikan kepada mereka yang membuat banyak kekacauan di seluruh dunia melalui kejahatan terorganisir dan korupsi.
Yoki termasuk dalam daftar lima pemimpin paling korup di negara ini. Dia bergabung dengan Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinu, mantan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, pengusaha India Gautam Adani dan presiden Suriah yang baru saja ditembak jatuh, Bashar al -assad adalah pemenang tahun ini.
Kelima tokoh ini masuk sebagai finalis berdasarkan sebagian besar suara dari pembaca ke jurnalis di seluruh dunia. (Thr/gil)