
Bus, CNN Indonesia –
Gunung Lewtobi Pria, Regence East Flores, NTT kembali ke ledakan Jumat malam (11/4) hingga 20.22 Vita. Dilaporkan bahwa letusan abu vulkanik mencapai 1,3 kilometer di atas bagian atas.
Ledakan itu dikonfirmasi oleh petugas setelah memantau gunung berapi (PPGA), yang diterima Emanuel Rofinus, dalam pernyataan tertulisnya.
“Pada 11 April 2025, pukul 20:22 ada ledakan G. Lewtobi, dengan tinggi rahmat, yang diamati ± 1300 m di atas (2884 m di atas permukaan laut),” kata Emanuel dalam pernyataan tertulis yang diperoleh dari cnnindones.com.
Emanuel menjelaskan bahwa selama ledakan kolom abu -abu diamati dengan intensitas tebal, mengandalkan utara dan barat laut.
Ledakan ini dicatat dalam seismogram PPGA Lewtobi dengan amplitudo maksimum 7,4 milimeter dalam dua menit 32 detik.
“Ledakan ini dicatat dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 7,4 mm dan durasi 2 menit 32 detik,” kata Emanuel, yang melaporkan dari PPGA ke PPGA di Puller, Holgitang.
Dia mengatakan pria Gunung Levtobi, yang terletak di desa Nurilen, distrik Ilabur, yang memiliki ketinggian 1584 meter di atas permukaan laut, saat ini berada dalam status kesiapan atau tingkat.
PPGA juga mengeluarkan rekomendasi dan larangan bagi masyarakat sehingga mereka tidak melakukan aktivitas apa pun dalam jarak enam kilometer dari pusat ledakan.
“Orang -orang di sekitar pasukan dan pengunjung/wisatawan G. Lewtobi tidak termasuk dalam kegiatan apa pun dalam radius 6 km dari pusat ledakan pria G. Lewtobi,” tambah Emanuel.
Dia meminta masyarakat untuk menjadi tenang dan mengikuti arah pemerintahan diri setempat dan tidak percaya pada masalah yang tidak jelas.
“Orang -orang di sekitar pria G. Lewtobi menyadari potensi bangku hujan di sungai yang memiliki tinggi di puncak pria G. Lewtobi dalam kasus intensitas tinggi, terutama mulsa, gurun, Nobo, Clutanlo, Hokeng Jai, Boron, dan” katanya.
PPGA juga menyerukan fakta bahwa orang -orang yang terkena dampak hujan karena letusan gunung levotobi jantan, selalu menggunakan topeng atau atap hidung dan mulut untuk menghindari risiko abu dalam sistem pernapasan.
Sisanya, PPGA juga telah meminta pemerintah daerah untuk selalu berkoordinasi dengan petugas putra PPGA Lewtobi di Pulzerer, Holulanangitang, atau Geological Volcanology and Softening (PVMBG), Bandung Geological Agency. (Ely/DMI)