
Jakarta, CNN Indonesia –
Presiden Partai Demokratik Indonesia (PDIP) DPP untuk pemerintah dan otonomi regional Ganjar Pranowa mengatakan bahwa Hasto Kristiyanto masih aktif sebagai Sekretaris Jenderal (Sekretaris Jenderal) untuk Partai Demokratik Indonesia (Sekretaris Jenderal), bahkan jika ia ditangkap oleh CCP.
Pernyataan itu menjawab pertanyaan tentang Hasto, yang masih menandatangani surat dari PDI Pjuuys ke Dewan Perwakilan Regional (DPD) PDI PDI PJUangan Java Tengah.
Surat itu dikeluarkan pada hari Rabu (4/16).
“Ya, tetap saja,” kata Ganjar, Sabtu (4/26), seperti yang dikutip Antara.
Ganjar menjelaskan bahwa surat itu membatalkan peraturan DPD yang masih akan Anda lihat.
Berkenaan dengan surat itu, Dewan Kepemimpinan Pusat (DPP) untuk PDI PDI OPJAN telah memutuskan untuk membatalkan peraturan DPD pusat di provinsi Jawa sehubungan dengan pemilihan pemilihan dari DPR, DPD dan PDI PDI DPRD di DPRD dengan strategi dan politisi untuk jalan.
Keputusan itu dibuat berdasarkan penilaian komprehensif dan kepentingan strategis Partai Demokrat Indonesia di masa depan.
Hasto sekarang telah menjadi terdakwa dalam kasus investigasi dan suap untuk menutupi Harun.
Dalam kasus ini, Sekretaris Jenderal dituduh Partai Demokrat Indonesia (PDI-P DPP untuk mencegah atau mencegah penyelidikan terhadap kasus-kasus korupsi yang menarik topeng seperti yang diduga dalam interval 2019-2024.
Hasto mencegah penyelidikan, melalui irigasi ponsel Harun dengan Maspik Maspik saya melalui usaha Nur Hasan, setelah penangkapan Komisi Korupsi (PKC) terhadap anggota Republik Indonesia KPU untuk periode 2017-2022 Wahyu Seian.
Tidak hanya ponsel Haruna Masikus, Hasto juga dimaksudkan untuk menginstruksikan asistennya Kusnadi untuk memperdalam ponselnya sambil menunggu upaya paksa dari para penyelidik PKC.
Selain hambatan penyelidikan, Hasto juga dituduh melakukan advokat Donny tiga sekretaris; Sebelumnya dihukum karena misionaris saya, Juice Bahri; Dan Harun Masu memberikan total 57.350 dolar Singapura dalam interval 2019-2020 atau Rp600 juta RPYU yang sesuai.
Uang dimaksudkan untuk memberi Wahyu untuk mengupayakan CPU untuk menyetujui Permintaan Kompensasi Saling (PAW) untuk kandidat legislatif terpilih dari Konstituensi (DAPIL) Sumatra Selatan (Sumatra Selatan) dan untuk anggota Parlemen Indonesia untuk 2019-2024 Riezky April April.
Dengan demikian, kejahatan yang diatur dalam Pasal 21 dan Pasal 5 (1) dari Pasal 1 atau Pasal 13 dari tahun 1999 mengancam kejahatan, yang diatur oleh pemusnahan kejahatan korupsi, yang telah diubah dan bersama -sama dengan nomor hukum 20 Pasal 2001 -poin 65.1 dan Pasal 55 bagian (1) 1) Bagian (1)) dari Undang -Undang 2001.
(AGT)