
Jakarta, CNN Indonesia –
Jika pemerintah Indonesia memutuskan untuk membeli generasi baru pesawat tempur, Amerika Serikat (AS) dari Amerika Serikat (AS) menyebutkan keterlibatan mereka dalam berpartisipasi dalam proses produksi Fighter F -15Ex dari industri lokal Indonesia.
Direktur Eksekutif F -15 Pengembangan Bisnis, Boeing Defense, Space & Security Robert Novotni mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) dengan Kementerian Pertahanan sebagai langkah pertama menuju kontrak pembelian.
Tidak hanya kumpulan kerja sama ini, tetapi juga peluang investasi dan pertahanan nasional serta pengembangan industri penerbangan.
“Jika Indonesia F -15X memilih, kami dapat memenuhi 85 persen dari kebutuhan produk lokal dan dukungan Boeing. Tahun lalu kami memiliki tim yang kuat dan berdedikasi untuk Indonesia untuk memeriksa kemungkinan partisipasi dan investasi,” kata pada hari Selasa (15/4), yang memeriksa kemungkinan partisipasi dan investasi, “kata Novotney Boeing Indonesia di Indonesia, yang memeriksa Novotney Indonesia di Indonesia Novotney Novotney Novotney Novotney Novotney Novotney Novotney Novotney Novotney Novotney Novotney Novotney Novotney Novotney Novotney Novotney
Menurut Novotney, Boeing memperhatikan pentingnya memperkuat rantai pasokan lokal untuk menciptakan fleksibilitas industri, terutama setelah covid pandamik, yang menunjukkan ketergantungan yang buruk pada rantai pasokan global.
Itulah sebabnya Boeing mendorong keterlibatan perusahaan domestik untuk menjadi bagian dari ekosistem F -15Ex di Indonesia.
Dia menekankan bahwa F -15Ex adalah pesawat tempur beragam dengan kemampuan yang diuji di medan perang.
F-15EX dianggap menghadapi tantangan geografis dan keselamatan Indonesia, dengan kekuatan melalui daya pada jarak tinggi, pada kecepatan tertinggi di kelas dan kelasnya.
“Pesawat ini tidak memerlukan pengembangan tambahan. Setelah mendarat di Jakarta F-15EX siap bekerja. Ini adalah properti jangka panjang yang dapat digunakan hingga 20.000 jam atau hingga 30 tahun,” katanya.
Selain kemungkinan pertempuran yang canggih, F-15EX dirancang dengan biaya operasi yang rendah, termasuk pemeliharaan, 29 ribu RP486,8 juta RP 486,8 juta per jam. Ini membuat pesawat lebih efektif dan dapat secara aktif digunakan oleh operatornya.
Dalam konteks teknologi Novotney F -15Ex, ini adalah “platform langsung” yang masih tumbuh sesuai dengan kebutuhan pengguna.
“Kami berpikir bahwa pesawat ini akan berkembang. Kami siap beradaptasi dengan pengembangan ancaman atau kebutuhan Indonesia,” katanya.
Novotni mengatakan bahwa Boeing mengakhiri 24 penerbangan pejuang F -15Ex yang diperintahkan oleh pemerintah Indonesia di Kementerian Pertahanan.
Presiden Prabovo Subayanto secara langsung ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Uni pada tahap finalisasi.
Pada Agustus 2023, Kementerian Pertahanan mengakhiri perjanjian dengan yang dikumpulkan untuk mengumpulkan penerbangan tempur 24 F -15Ex.
Tanda tangan itu ditandatangani di St. Louis dan Boeing Company di Missouri. Momen ini dikirim oleh Probo melalui akun pribadi Instagram pada hari Selasa (8/22).
Dalam mengirim kepala agen Kementerian Pertahanan, Marshall Muda Yusuf Jouhari, menandatangani kepala Kementerian Pertahanan. Probo juga mengunjungi unit prajurit di kantor Boeing.
(Dell/pt)