
Surabaya, CNN Indonesia –
Pagar kawat berduri di depan gedung DPRD Jawa Timur, Su berhasil dalam akar seribu siswa yang mengoperasikan ‘Dark Indonesia’ pada hari Senin (17/2).
Mereka memanggil presiden atau perwakilan dari Jave DPRD Timur ke tengah aksi. Tapi itu tidak pernah dijawab sampai massa akhirnya menghancurkan kawat berduri untuk melindungi penciptaan perwakilan rakyat.
“Ini hanya pagar ayah yang memberi kita hambatan untuk mengenal perwakilan kita dari dalam. Adalah normal bagi kita untuk memasuki garis,” kata Korlap Aksi, Atta melalui kendaraan komando.
Atta mengatakan mereka ingin para pemimpin DPRD memenuhi keinginan mereka dan ditransmisikan ke pemerintah pusat.
Mereka mengklaim menyangkal kebijakan pemerintah, Parbowo Subiano Cancer dalam hal efisiensi, anggaran yang akan mengurangi dana pendidikan kesehatan. Mereka juga menolak program nutrisi gratis (MBG) yang dianggap tidak signifikan.
“Kami hanya ingin pusat mendengarkan. Kami meminta parlemen atau presiden Indonesia untuk mendengar inspirasi kami. Di mana presiden Java DPRD Timur? Presiden DPRD masih bersembunyi,” katanya.
Saat ini, ribuan siswa sedang bersiap untuk memasuki gedung DPRD di timur Java. Sementara ratusan petugas polisi berada di depan mereka, helm dan klub memisahkan mereka.
Banyak kelompok siswa, termasuk anggota Kantor Administrasi Indonesia (BEM SI), menyelenggarakan maraton dari Senin (17/2) hingga Rabu (19/2) di wilayah Indonesia.
Selain Surabai, ada juga tindakan serupa di Jakarta, yang terletak di dekat Presiden Wang-yang melekat pada staf di patung kuda dan di Den Pasar (FRD/KID).