
Jakarta, CNN Indonesia –
Asosiasi Finance Fingers bekerja sama dengan Indonesia dan Google untuk menghilangkan pinjaman ilegal secara online.
Melalui program Google Flagger di Indonesia, 105 permintaan pinjaman ilegal oleh Google akan dihapus dari Play Store.
“Tujuan dari ini adalah untuk mengajarkan masyarakat digital daripada apa yang ilegal, yang legal,” kata AFPI Marcella, kepala dewan literasi dan penelitian.
Marcella mengatakan ini adalah pelopor program AFPI pada tahun 2024. Ketika AFPI menyarankan aplikasi tersebut, Google menyambutnya.
“Ternyata Google disambut, dan bahkan ketika itu ilegal, itu membantu kami, Google segera meminta untuk memuatnya,” katanya.
Menurut informasi yang diberikan oleh akun Instagram AFPI, @affiofficial.id berhasil, dengan 97 anggota dan Google berhasil menutup 105 pinjaman ilegal dalam tiga bulan.
“Kerjasama ini sesuai dengan komitmen untuk mempertahankan ruang digital yang sehat dan aman bagi masyarakat. Di masa depan, ini akan terus memperkuatnya di #Berantaspinjollygal! Ini sejalan dengan komitmen untuk mempertahankan ruang digital yang sehat dan aman bagi masyarakat. AFPI mengatakan Februari lalu.
Mirza Audsura, wakil direktur Dewan Layanan Keuangan (OJK), mengatakan timnya telah mencegah pinjaman atau pinjaman dari analog ke analog atau analog (P2P).
“Pinjaman muncul, dan kembali, karena ya di ruang elektronik, server sering di luar negeri,” katanya.
Mirza mengatakan pinjaman saat ini memainkan peran penting dalam membuka akses finansial ke perusahaan kecil, kecil dan menengah (UMKM) dan mereka yang tidak dapat mengakses layanan yang tidak dapat dirancang. Saat ini ada 97 pinjaman di Indonesia yang telah mampu mengamankan 77 triliun rupee sejak Desember 2024.
(FBY/AGT)