
Jakarta, CNN Indonesia –
Wakil Ketua Kamar Perwakilan Rakyat, Dave Laksono, meminta TNI atau Kementerian Pertahanan untuk membantu mempromosikan organisasi massa, yang diyakini sebagai salah satu SAR untuk menghentikan industri dan meningkatkan investasi di Indonesia.
Dave memperkirakan bahwa pendidikan dapat dilakukan oleh organisasi massa TNI-seemony, yang diciptakan dalam sejarahnya oleh angkatan bersenjata Republik Indonesia (Abri). Setelah reformasi 1998, Abri berubah menjadi TNI.
Dave memberikannya kepada Komite Parlemen pada pertemuan dengan Menteri Pertahanan Xfrie Sjamsoeddin dan Komandan Umum TNI Agus Subiyanto, sebuah kompleks parlemen di Jakarta, Rabu (30/4).
“Sekarang sangat umum tentang bagaimana organisasi massa ini mengganggu industri di Indonesia, berinvestasi di Indonesia,” kata Dave kepada pertemuan itu.
“Yah, ini adalah tugasnya, tugas utama dan fungsi Kepolisian Nasional, tetapi ada banyak organisasi.
Dave memperkirakan bahwa pelatihan paling intensif dapat dilakukan oleh TNI atau Kementerian Pertahanan untuk organisasi massa, yang kemudian menjadi fokus si pembunuh.
Dia berharap pelatihan juga dapat membuat organisasi massa membantu pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia dengan peran tertentu.
“Ini mungkin juga memiliki kekhawatiran dari TNI dan Kementerian Pertahanan sendiri untuk memberikan pelatihan yang lebih intens kepada organisasi massa ini,” jelas Dave.
“Sehingga mereka tidak ikut campur, bukan dalam pertumbuhan dan investasi, tetapi untuk mendukung kemajuan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, ia menuju pendidikan sehingga mereka dapat memainkan kemajuan, bukan di industri Indonesia,” lanjutnya.
Sebelumnya, kegiatan organisasi massa didistribusikan di berbagai bidang dan baru -baru ini fokus perhatian publik.
Di Depok, anggota komunitas gabungan Indonesia (Will) CSO diduga membakar mobil polisi.
Selain itu, Wakil Presiden MPR Eddy Soeparno berbicara tentang kemungkinan kasus pembunuhan yang dibuat oleh organisasi masyarakat (organisasi massa) untuk pembuat mobil BYD, membangun pabrik di Subanda, Jawa Barat.
(MAb)
(MAb/anak)