
Jakarta, CNN Indonesia –
Maxim Indonesia telah mengungkapkan sejumlah kriteria untuk penerima bonus EID (BHR) 2025 kepada penerima Pajak Sepeda Motor Online (OJOL).
Menurut Maxim Indonesia Dirhamsyah, perusahaan memberikan bonus untuk pengontrol maksimum aktif biasa berdasarkan produktivitas dan kinerja yang baik.
“Untuk membantu mitra kami, Maxim telah membuat bonus khidmat untuk pengemudi yang telah bekerja penuh hati dan memberikan layanan terbaik kepada pengguna,” kata Dirhamsheah pada hari Selasa (3/18) dalam pernyataan resmi yang Anda pinjam oleh Antara.
Kriteria untuk menerima bonus khidmat secara teratur akan bekerja untuk memesan, peringkat tinggi, dan menerima perkiraan positif dari penumpang.
Selain itu, ia tidak memiliki pelanggaran atau keluhan pelancong dan telah menjadi mitra bisnis untuk waktu yang lama atau lebih dari setahun.
“Kami berharap bantuan ini dapat memfasilitasi beban mitra kepemimpinan selama bulan Ramadhan dengan meliput dan menggunakannya untuk membeli kebutuhan mereka,” kata Dirhamsheah.
Ojol menerima perangkat pengiriman online bonus Sidang (BHR), di mana itu berlangsung hingga tujuh hari sebelum Lebaran, menurut Prabaran Subanto dan Kementerian Tenaga Kerja (Kementerian Tenaga Kerja).
Ini berarti bahwa BHR cair atau disambut pada 23 Maret, mengingat bahwa ideutor tahun ini kemungkinan akan menurun pada 30 Maret 2025.
Menteri Tenaga Kerja Yassierli sebelumnya memilih BHR untuk perusahaan aplikator untuk menguangkan. BHR kemudian ditentukan oleh 20 % dari laba bersih bulanan rata -rata selama 12 bulan terakhir.
Tidak semua ojol mendapat bhr. Penerima BHR diperiksa berdasarkan aktivitas, termasuk jumlah pesanan selesai, pesanan, jumlah hari dan jumlah pelajaran online, dan dengan klasifikasi pengemudi.
Lipat angka jika laba bersih rata -rata pengemudi adalah RP. 3 juta, kemudian menerima BHR RP. 600 ribu saat pendapatan adalah Rp. 4 juta, maka jumlahnya Rp. 800 ribu.
Namun, nomor BHR 20 %hanya berlaku untuk OJOL yang produktif, sedangkan nilai BHR dikirim ke perusahaan aplikator di bagian Ojol, menurut Kementerian Tenaga Kerja.
Yassierli menjelaskan bahwa Ojol, yang memiliki lebih dari satu kotak, bisa mendapatkan ojol -dua -lipat BHR, dan itu bukan masalah. Tetapi dia mengingatkan bahwa Ojol bisa mendapatkannya jika Anda memenuhi persyaratan BHR untuk menentukan setiap aplikasi.
Ojol memiliki lebih dari satu akun karena tidak diperlukan dalam kontrak dengan aplikator.
“Karena kriteria sejalan dengan operasi, kinerja dan tindakan, tidak ada masalah,” katanya di Jakarta pada hari Selasa (11/3).
(PTA)